Follow Us @nila_zulva

Minggu, 01 Januari 2017

Filosofi Batang




Filosofi Batang

Segaris kayu kurus bersandar ringkih dipunggung tembok
Rupanya yang cokelat usang nampak tua dan lara
Kasihan dan melas memang patut tersandang disekujurnya
Apa pula yang bisa diperbuat oleh sebatang itu?
Satu kalimat terlempar padanya dengan tanda tanya yang meringis remeh
Dia memang tak berarti, sepi dan garing
Tak tega, waktu menengoknya seraya membangun filosofi klasik
Sebatang kayu asing menghampiri dengan balutan samak yang persis
Mereka ambruk! Terhempas oleh sapuan lirih angin semilir
Semakin pucat karena atmosfer mendekapnya ringan
Masih dua! Dua batang yang merana duka
Roboh oleh selintas hembusan dengan gampangnya
Surya selanjutnya terbit mengawali dunia baru yang diharapkan cerah
Mengirimkan makna filosofi yang telah terangkut oleh waktu yang lalu
Undang batang-batang saudara kalian, maka siaplah menyambut keajaiban
Saling mendekatlah meski raga melekuk berbeda-beda
Eratkan jiwa dan rasa menjadi satu kesatuan yang abadi
Sekarang bukan lagi satu yang renta tersiksa
Namun kini telah berseragam dengan tameng kepedulian yang tangguh
Biar ombak yang meraung ganas menerjang
Api yang tak penat berkobar panas membakar
Cukup selapis rajutan keyakinan kan melindungi kolonimu
Hari ini dan besok,
Tak usah lagi kau tampilkan rupa-rupa sendu
Memandang getir badai yang dulu pernah mengamuk
Tengoklah sekeliling dengan tatapan tajam dan mantap
Berbatang-batang telah mengikat dalam tali kasih yang syarat akan luka
Hingga berhasil mereka terbungkus layaknya sosialita yang sempurna bahagia
Tak kan ada lagi naungan langit gelap yang muram
Namun pelangi akan merekah hormat menghiburmu
Percayakan sepenuhnya jika sedih tidak akan pernah kembali
Mengusik hati yang telah sampai duduk di singgahsananya
Tak perlu lagi punggung tembok tegak menopangmu
Kalian dapat berdiri teguh seteguh kisah hebat yang telah terukir kekal disana
Episode klasik kini merambat lebat ke jantung para tunas
Siap tumbuh mengawal titik baru dunia
Karya: Nila Zulva Rosyida
Jember, 28 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar