PEMUDA
BAIK HATI
Ia menunduk dalam...
Tenggelam dalam dirinya sendiri
Terlalu banyak yang terbang, terlepas dari lidahnya
Ia mendekap kekosongan, mengalun lirih irama rintihan, perih
Terlalu banyak yang terbang, terlepas dari lidahnya
Ia mendekap kekosongan, mengalun lirih irama rintihan, perih
Seharusnya bahagia, namun yang tampak ialah
kebencian
Semakin hari semakin benci dan sakit
Sakit oleh rindu, sakit oleh kasih sayang
Ada yang salah diantaranya
Bahagialah untuk mereka, yang kau benci tapi luluh merindu
Oleh hatimu yang terkapar, lusuh oleh doa yang tak sampai
Berhentilah mengecil, berdirilah disampingnya
Semakin hari semakin benci dan sakit
Sakit oleh rindu, sakit oleh kasih sayang
Ada yang salah diantaranya
Bahagialah untuk mereka, yang kau benci tapi luluh merindu
Oleh hatimu yang terkapar, lusuh oleh doa yang tak sampai
Berhentilah mengecil, berdirilah disampingnya
Karena
kalian serpihan kehebatan yang sama
Langit tak akan pernah jatuh dan samudera tak akan pernah terbang
Biarkan semua hanya diam menatap saling melempar senyum
Langit tak akan pernah jatuh dan samudera tak akan pernah terbang
Biarkan semua hanya diam menatap saling melempar senyum
Oleh
polesan angkasa yang menakjubkan
Dan
dalamnya lautan yang mengagumkan
Satu bukanlah sama namun keajaiban sebuah perbedaan
Satu bukanlah sama namun keajaiban sebuah perbedaan
Luka
tanpa obat, tersujud menyiram tanah, basah
Ya Rabb...
Sungguh pemuda yang terlalu baik hatinya
Ya Rabb...
Sungguh pemuda yang terlalu baik hatinya
Ponorogo, 31 Agustus 2017
Karya: N. Z. R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar