Follow Us @nila_zulva

Senin, 20 November 2017

Puisi Hujan


Hujan

Ia masih disana, berdiri dengan penuh kerahasiaan
Matanya cokelat menawan, menatap bisu
Melayangkan pandang menelisik abu-abu
Elok ribuan kenangan mendekap hatinya, dalam...
Langkahnya tak pernah melangkah
Tegar teguh memaku memeluk bumi
Mengajak langit menangis mengguyur pipinya
Janji memasungnya, merintihkan tanda tanya besar
Hujan tak akan pernah mengerti
Jutaan rintiknya bukanlah penghibur namun rindu yang menghujam
Menyisakan tempias diorama yang keruh
Hatinya terkapar, serapuh angkasa yang mengumbar tangis
Melunturkan pesona warna yang mengambang di angkasa
Dulu, kau suguhkan padanya pelangi, namun tak kau katakan pelangi itu untuk siapa?


Jember, 01 November 2017
By: NZR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar