Follow Us @nila_zulva

Selasa, 23 Januari 2018

NANTI


NANTI

...
Tapi aku menyadari bahwa aku bukanlah apa-apa dan siapa-siapa, yeah!
Terlebih lagi soal ini, tentang sebuah rasa yang sangat sulit dijelaskan, ah... aku memulainya lagi, aku berkata-kata
Aku bersajak, begitu indah menurutmu, begitu mengesankan bagi beberapa orang, tapi... itu tidak lebih dari sebuah kata-kata, beberapa huruf yang terangkai dengan makna yang sengaja dilebih-lebihkan, benarkah? Iya, itu benar...
Sajak-sajak itu tidak lebih dari sebuah sajak, iya, mengesankan, tapi tidak juga lebih dari itu
Cinta... aku benar-benar tidak tahu, meskipun terkadang seseorang meminta pertolonganku tentangnya, aku bisa menyarankan sesuatu yang membantunya
Iya, aku bisa, menggambarkan dengan bekal akal, logika, dan perasaan yang lebih mirip sebuah  ilusi, aku mengulasnya beberapa saat, dan kesimpulan abstrak yang muncul akan kuberikan sebagai sebuah solusi padamu yang bertanya
Aku tidak pernah benar-benar merasakannya, iya! Aku tidak tahu! Nol besar!
Itulah mengapa aku bingung bagaimana bisa aku menjelaskan sebuah jalan jika aku saja tidak pernah melihat apalagi berjalan disebuah jalan itu?
Yang kutahu tentang cinta, itu terlampau terlalu rumit, sangat...
Sangat sensitif, dan menyakitkan
Dan.. sampah! Jika kau mengenalnya jauh sebelum kau benar-benar patut merasakannnya, kurasa,
Hm... kau pikir aku tidak pernah merasa mencintai seseorang? Tentu pernah?! Aku normal, ingat?!
Tapi aku tidak benar-benar peduli tentang itu, karena memang aku tidak ingin peduli,
Kupikir itu urusan rumit  yang amat sangat tidak perlu untuk umurku saat ini, hingga aku menyadari beberapa hal...
Aku tahu dan sadar aku bukanlah anak-anak lagi, tapi aku merasa cinta bukan lah untuk sekarang, belum,
Tapi, ketika hampir semua orang mengumbar perasaannya dimanapun! Disanalah aku mulai tertegun, seringkali...
Aku menggelengkan kepala tanda tidak mengerti dengan dua orang lawan jenis yang saling tatap dengan senyumnya yang merekah masing-masing
Oh, aku tidak akan benar-benar mengerti itu, aku hanya tahu sampulnya saja, tidak untuk halaman-halaman berikutnya, nyatanya...
Apa ada orang lain yang tertarik padaku? Ada? Iya, ada...
Seseorang yang luar biasa, pentang menyerah, sangat pandai menyuarakan hatinya beradu dengan kalimat sajak yang sungguh mempesona setiap pendengarnya, dia seorang puitis yang lumayan handal, dia seorang yang gigih dan baik, hingga banyak orang menyanjungnya, ingin mengenalnya,
Hingga tiba-tiba saja, dia memandangku diam-diam selama dua bulan, sedangkan aku, seorang gadis yang sama sekali tidak peduli dan tak mau peduli dengan hal seperti itu, tak pernah menyadarinya, hingga suatu hari, suatu saat...
Dia, seorang penyuara sajak yang indah datang mengirimkan pesan, memintamu menjadi bagiannya, meski itu hanya sebatas gurauan masa-masa bangku kayu
Kau tahu bagaimana perasaanku? Yeah! Untuk pertama kalinya aku benar-benar merasa tidak bisa tidur, berantakan seperti benang kusut yang ruwet, aku bahkan tidak bisa memejamkan mata walau semenit di sepertiga malam... aku terlalu gila...
Karena sebuah ungkapan cinta yang bahkan itu hanya sebatas waktu bagi pemula amatir...
Aku tidak butuh waktu lama untuk menjawab permintaan istimewa itu, permintaan yang entah mungkin sudah ia siapkan selama berbulan-bulan dengan jantung berdebar hebat tidak teratur,
Begitupun aku, dengan jantung yang terasa ingin jatuh, aku menjawabnya dengan selain iya,
Aku menolak, dengan tanpa berpikir panjang atau pertimbangan apapun,
Sudah kukatakan tadi, ketidakpedulianku tentang cinta sepertinya telah mengakar, hingga aku begitu mudah menolak permintaan tak biasa dari seseorang...
Aku tidak tahu, apa aku, ada yang salah? Apa aku kurang peka?
Terkadang aku merasa hatiku seperti kering sendirian... mengubur diatas gurun yang amat kering dan gersang, mengapa? Karena cinta yang tak pernah kurasakan dan kupedulikan...
Aku pikir cinta saat ini bukanlah apa-apa, ini semua hanyalah sebatas ilusi, atau imajinasi mengagumkan yang menipu, ah, aku tak tahu...
Umurku belumlah cukup, hingga aku merasa siap melangkah menjemput atau dijemput seseorang,
Namun sekarang, hidup di zaman yang diselimuti kegalauan, rasa, cinta dan rindu indah sepasang manusia lawan jenis, mereka begitu bahagia mengumbar segala gerak-gerik kemanapun mereka melangkah, aku sebagai seorang yang sengaja dan bertahan menyendiri hanya bisa memandang kosong dengan kepala bergeleng tidak mengerti,
Mereka melakukan apa? Apa enaknya? Yah... sungguh! Aku benar-benar tidak tahu aktivitas itu, dua orang remaja yang beranjak dewasa, duduk bersama dengan menghirup segar atmosfer merah muda, mereka yang mabuk ... cinta...
Terkadang pula hatiku menagis tak jelas tanpa alasan, hatiku meronta karena kesendirian, dan akalku yang ngeyel membayangkan sesuatu yang tidak-tidak! Iya!
Hatiku berkeras tidak, tapi akalku membangun imajinasinya yang busuk, menerka sebuah pengalaman palsu bertemu dengan seseorang yang menurutku istimewa, iya, itu hanya bertahan sesaat dan khayalan belaka, oh..
Pikiran dan hatiku benar-benar sedikit kacau, ah.. apa semengenaskan ini nasibku menjadi seorang yang sendiri dan sengaja menyendiri...??? ha?!
Ah... aku tidak bermaksud menjadikan diriku menderita tanpa cinta, masa remajaku yang seperti tanpa garam atau gula karena aku sendiri, namun aku sengaja menyimpan segalanya untuk orang yang paling teristimewa suatu hari nanti, meskipun aku tidak pernah tahu siapa dia, satu huruf nama inisialnya pun aku tak tahu... biarlah... Allah yang menjawab... itu!
Namun sebagai jom_ _ _, aku sadar ini sungguh mnderita, ketika banyak pasangan memamerkan canda tawa, saling merindu, dan menyapa manja, aku hanya bisa berdiam diri dan mengungkapkan oh....
Ini buruk,

Atau...

Keindahan yang mengagumkan, untukku, nanti....


By: NZR
29 November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar