NANTI
...
Tapi aku menyadari bahwa aku
bukanlah apa-apa dan siapa-siapa, yeah!
Terlebih lagi soal ini, tentang
sebuah rasa yang sangat sulit dijelaskan, ah... aku memulainya lagi, aku
berkata-kata
Aku bersajak, begitu indah
menurutmu, begitu mengesankan bagi beberapa orang, tapi... itu tidak lebih dari
sebuah kata-kata, beberapa huruf yang terangkai dengan makna yang sengaja
dilebih-lebihkan, benarkah? Iya, itu benar...
Sajak-sajak itu tidak lebih dari
sebuah sajak, iya, mengesankan, tapi tidak juga lebih dari itu
Cinta... aku benar-benar tidak
tahu, meskipun terkadang seseorang meminta pertolonganku tentangnya, aku bisa
menyarankan sesuatu yang membantunya
Iya, aku bisa, menggambarkan dengan
bekal akal, logika, dan perasaan yang lebih mirip sebuah ilusi, aku mengulasnya beberapa saat, dan
kesimpulan abstrak yang muncul akan kuberikan sebagai sebuah solusi padamu yang
bertanya
Aku tidak pernah benar-benar
merasakannya, iya! Aku tidak tahu! Nol besar!
Itulah mengapa aku bingung
bagaimana bisa aku menjelaskan sebuah jalan jika aku saja tidak pernah melihat
apalagi berjalan disebuah jalan itu?
Yang kutahu tentang cinta, itu terlampau
terlalu rumit, sangat...
Sangat sensitif, dan menyakitkan
Dan.. sampah! Jika kau mengenalnya
jauh sebelum kau benar-benar patut merasakannnya, kurasa,
Hm... kau pikir aku tidak pernah merasa
mencintai seseorang? Tentu pernah?! Aku normal, ingat?!
Tapi aku tidak benar-benar peduli
tentang itu, karena memang aku tidak ingin peduli,
Kupikir itu urusan rumit yang amat sangat tidak perlu untuk umurku
saat ini, hingga aku menyadari beberapa hal...
Aku tahu dan sadar aku bukanlah
anak-anak lagi, tapi aku merasa cinta bukan lah untuk sekarang, belum,
Tapi, ketika hampir semua orang mengumbar
perasaannya dimanapun! Disanalah aku mulai tertegun, seringkali...
Aku menggelengkan kepala tanda
tidak mengerti dengan dua orang lawan jenis yang saling tatap dengan senyumnya
yang merekah masing-masing
Oh, aku tidak akan benar-benar
mengerti itu, aku hanya tahu sampulnya saja, tidak untuk halaman-halaman
berikutnya, nyatanya...
Apa ada orang lain yang tertarik
padaku? Ada? Iya, ada...
Seseorang yang luar biasa, pentang
menyerah, sangat pandai menyuarakan hatinya beradu dengan kalimat sajak yang sungguh
mempesona setiap pendengarnya, dia seorang puitis yang lumayan handal, dia
seorang yang gigih dan baik, hingga banyak orang menyanjungnya, ingin mengenalnya,
Hingga tiba-tiba saja, dia
memandangku diam-diam selama dua bulan, sedangkan aku, seorang gadis yang sama
sekali tidak peduli dan tak mau peduli dengan hal seperti itu, tak pernah
menyadarinya, hingga suatu hari, suatu saat...
Dia, seorang penyuara sajak yang
indah datang mengirimkan pesan, memintamu menjadi bagiannya, meski itu hanya
sebatas gurauan masa-masa bangku kayu
Kau tahu bagaimana perasaanku?
Yeah! Untuk pertama kalinya aku benar-benar merasa tidak bisa tidur, berantakan
seperti benang kusut yang ruwet, aku bahkan tidak bisa memejamkan mata walau
semenit di sepertiga malam... aku terlalu gila...
Karena sebuah ungkapan cinta yang
bahkan itu hanya sebatas waktu bagi pemula amatir...
Aku tidak butuh waktu lama untuk
menjawab permintaan istimewa itu, permintaan yang entah mungkin sudah ia siapkan
selama berbulan-bulan dengan jantung berdebar hebat tidak teratur,
Begitupun aku, dengan jantung yang
terasa ingin jatuh, aku menjawabnya dengan selain iya,
Aku menolak, dengan tanpa berpikir
panjang atau pertimbangan apapun,
Sudah kukatakan tadi, ketidakpedulianku
tentang cinta sepertinya telah mengakar, hingga aku begitu mudah menolak
permintaan tak biasa dari seseorang...
Aku tidak tahu, apa aku, ada yang
salah? Apa aku kurang peka?
Terkadang aku merasa hatiku seperti
kering sendirian... mengubur diatas gurun yang amat kering dan gersang,
mengapa? Karena cinta yang tak pernah kurasakan dan kupedulikan...
Aku pikir cinta saat ini bukanlah
apa-apa, ini semua hanyalah sebatas ilusi, atau imajinasi mengagumkan yang
menipu, ah, aku tak tahu...
Umurku belumlah cukup, hingga aku
merasa siap melangkah menjemput atau dijemput seseorang,
Namun sekarang, hidup di zaman yang
diselimuti kegalauan, rasa, cinta dan rindu indah sepasang manusia lawan jenis,
mereka begitu bahagia mengumbar segala gerak-gerik kemanapun mereka melangkah,
aku sebagai seorang yang sengaja dan bertahan menyendiri hanya bisa memandang
kosong dengan kepala bergeleng tidak mengerti,
Mereka melakukan apa? Apa enaknya?
Yah... sungguh! Aku benar-benar tidak tahu aktivitas itu, dua orang remaja yang
beranjak dewasa, duduk bersama dengan menghirup segar atmosfer merah muda,
mereka yang mabuk ... cinta...
Terkadang pula hatiku menagis tak
jelas tanpa alasan, hatiku meronta karena kesendirian, dan akalku yang ngeyel
membayangkan sesuatu yang tidak-tidak! Iya!
Hatiku berkeras tidak, tapi akalku
membangun imajinasinya yang busuk, menerka sebuah pengalaman palsu bertemu
dengan seseorang yang menurutku istimewa, iya, itu hanya bertahan sesaat dan
khayalan belaka, oh..
Pikiran dan hatiku benar-benar
sedikit kacau, ah.. apa semengenaskan ini nasibku menjadi seorang yang sendiri
dan sengaja menyendiri...??? ha?!
Ah... aku tidak bermaksud
menjadikan diriku menderita tanpa cinta, masa remajaku yang seperti tanpa garam
atau gula karena aku sendiri, namun aku sengaja menyimpan segalanya untuk orang
yang paling teristimewa suatu hari nanti, meskipun aku tidak pernah tahu siapa
dia, satu huruf nama inisialnya pun aku tak tahu... biarlah... Allah yang
menjawab... itu!
Namun sebagai jom_ _ _, aku sadar
ini sungguh mnderita, ketika banyak pasangan memamerkan canda tawa, saling
merindu, dan menyapa manja, aku hanya bisa berdiam diri dan mengungkapkan
oh....
Ini buruk,
Atau...
Keindahan yang mengagumkan, untukku,
nanti....
By: NZR
29 November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar