SEDIH
Ah, sedihnya aku
Aku tak pernah
melihat lilin yang menyala bergerak ke arahku
Aku tak pernah
benar-benar sempurna merasakan suka cita di hari yang entah istimewa atau
tidak, aku sendiri masih ragu
Aku tak pernah
mendengar sorak sorai sebuah irama lagu yang begitu ceria dan meriah
Pun, aku tak pernah
menerima bungkusan-bungkusan rapi nan mempesona dari telapak-telapak karibku
Ah, sedihnya aku
Aku yang nyaris
menghilang ditelan zaman
Aku yang nyaris
tercekik karena roda kehidupan
Aku yang berhenti,
berdiri di tempat yang dulu, dan dulu lagi
Ah, sedihnya aku
Mengapa aku takut
pada tanah dan udara rumahku sendiri
Mengapa begitu banyak
duri ilusi ciptaanku sendiri? Lukaku sendiri?
Mengapa aku sadar
namun diam membisu dalam kebodohan?
Ah, sedihnya aku
Mataku yang membatasi
pandangannya pada warna abu dan kelabu
Telingaku yang
membatasi pendengaran pada caci maki angin lalu
Dan lidahku yang
terucap membatasi kata sesal dan derita
Ah, bodohnya aku
Duniaku dalam dunia,
hanyalah debu ringkih yang seharusnya sirna
Aku yang sedih dan
bodoh, pun harus menjadi pahlawan hebat untuk membunuhnya
Melenyapkan diriku
sendiri
Mengapa aku tak pernah
memandang indahnya dunia
Mengapa aku begitu
lugu melihat segalanya dari lubang jarum yang luar biasa sempit
Ah, aku tak tahu
Ah, aku bingung
Ah, apalagi yang
harus kukatakan?
Dan, ah, kepada siapa
aku mengadukan kesia-siaan?
Ya Rabb Ya Tuhan
Agung
Ampuni hamba yang
hanya remahan debu, lemah, tak berdaya, dan tak punya apa-apa, selain dosa dan
dosa
Yang melahirkan ilusi
derita tak berkesudahan tanpa tahu caranya menghapuskan
Ya Rabb Ya Tuhan Esa
Tiada lain tempat di
bumi dan penjuru alam semesta selain Engkau tempat segala makhlukmu meminta
Menumpahkan air mata
yang sedikit namun penuh makna dan arti
Makhlukmu yang hina dan
tak tahu malu atas bergunung-gunung kesalahan sungguh-sungguh memohon ampun
pada-Mu Ya Rabb
Karena hanya
Engkaulah Dzat yang Maha Pengampun dan Memberi Kasih Sayang pada siapapun tak
terkecuali
Hanya Pada-Mulah
semua kembali tak terkecuali...
By: NZR
Jember, 17 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar