AWAL SKRIPSI ADA APANYA?!
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Teman-teman seangkatan dan seperjuangan
yang sekarang sedang banyak dilanda pusing dadakan, sabar... yakin saja, badai
pasti berlalu dan akan berganti dengan badai yang lebih dahsyat! Ahahaha... kok ngono? Yo iyo! Awakmu mikir judul
skripsi ae wes mumet, la lek pas garap skripsi opo jenenge lek uduk badai
dahsyat! Wkwk
Okeh! Sudah tahu kan apa yang mau
dibahas?
Ya! Skripsweet! Bukan, Skripshit!
Tentu bukan, SKRIPSI Lur! Yoh!
Skripsi adalah tugas terakhir,
tanggungan terakhir, dan momok terakhir, dari serangkaian agenda kuliah 4 tahun
lamanya atau lebih, ditingkat Sarjana
Skripsi, entah mengapa dinilai oleh
sebagian mahasiswa sebagai sesuatu yang menakutkan, lebih menakutkan daripada serangkaian
cerita pengalaman jatuh bangun selama kuliah. Moso sih!? Mengapa begitu? Yang menakutkan itu apanya? Bagian mana?
Nah! Tulisan ini berhasil terketik
berdasarkan request yang kuminta dari
teman lama di Ponorogo, ehehehe... terima kasih...
Saat ini dia sedang kesusahan mengurusi
ACC judul skripsi dari Dosen Ketua Jurusan di Kampusnya. Dia sampai merasa sumpek
dan butuh hiburan, katanya
Nah! Disini aku tidak berniat untuk
menghibur sebenarnya [karena tidak bakat menghibur, hehe], namun lebih berbagi
pengalaman mengenai proses awal memasuki masa Skripsi
Baik, sejujurnya, ketika
teman-temanku mengatakan betapa susahnya mereka saat sedang menempuh awal skripsi,
aku justru heran, iya! Susahnya itu dimana to?
Tanyaku pada diri sendiri [gak maksud sombong lo bray]. Rata-rata mereka sudah
stress duluan, itu baru nyari judul lo! Beh,
durung garap tenan, lak tambah stress kuadrat ngko, ehehe...
CARI JODOH JUDUL!
Dulu pas nyari judul, bagiku
tidak sebingung seperti yang teman-temanku rasakan. Disuruh nyari ya udah
nyari, gitu aja kok repot, wkwk. Tinggal searching
kemana saja, ke perpus misalnya, melihat berbagai judul skripsi kakak tingkat
yang sudah lulus duluan, atau ke mbah Google [aku heran, kenapa mbah? Kenapa bukan
Bulik Google, pak de Google, atau papah
Google? Wkwk gak penting! Skip!],
nah! Di internet kalian juga bisa cari referensi dalam jurnal-jurnal, kan
banyak tuh. Yoh!
Dulu setelah aku berhasil dapat
beberapa judul yang sekiranya cocok segera ku konsultasikan ke dosen
pembimbing, dan alhamdulillah...
beliau langsung respon cepat dan merestui tanpa banyak cing cong atau penolakan, justru aku merasa seperti diayomi dan
dituntun pelan-pelan, wkwk... terima kasih bu,
Lanjut! setelah judul oke, aku
segera mengerjakan proposal. Ku kerjakan ala kadarnya, lalu konsul lagi ke Dospem
[dosen pembimbing]. Nah ini! Disini lo! Iki
lo! Entah mengapa setiap menghadap konsul, Ibu Dospem selalu menemukan ide baru
yang pastinya cemerlang, beliau dengan baik hati sedikit-sedikit merubah judul
calon skripsiku. Beberapa kali menghadap, hampir selalu begitu. Alhasil,
rasanya kayak naik kapal yang oleng sana oleng sini, terombang-ambing, untung
aku tidak sampai merasa mabuk.
Hingga sampai pada saatnya, paling
ditunggu-tunggu! H-2/H-1 SEMPRO, sebuah kejutan terjadi. Hari itu aku menghadap
lagi ke Bu Dospem, tiba-tiba beliau mengganti judul proposal skripsi secara
mendadak! Bayangno cuy! Suk mben fix sempromu
gek judulmu tiba-tiba ganti, piye perasaanmu?! Perasaanku? Oleng sedikit memang, tapi tidak sampai buingung atau stress, ya wes to, dikerjakne ulang. Eits! Untungnya
perubahan judul masih dalam lingkup topik yang sama, jadi perubahan yang
terjadi tidak terlalu drastis dan fatal.
Akhirnya, cara mujarab ala mahasiswa
langsung ku gunakan, apalagi kalau bukan sistem SKS! Hehe...
Nah! Saat SEMPRO tiba, ya sudah,
aku mempersembahkan proposal skripsiku apa adanya.
Teman-teman yang baik hati,
skripsi itu seperti mengulang semuanya dari nol. Belajar dari awal lagi, dan
susahnya disitu, menurutku, tapi ya.. itupun bisa dipelajari asal ada niat yang
sungguh-sungguh. Tahu tidak? Saat proposal skripsiku jadi, dan telah
kupresentasikan, aku sendiri bahkan tidak mengerti apa yang sedang dan akan
kukerjakan dalam skripsiku itu. Iya, begitu, hm.. aku kehilangan kata-kata,
bahas apa lagi ya? wkwk
MAUNYA APA?
Yah! Tidak, bukan begitu kan,
masalahnya bukan disana kan? Iya aku tahu
Terlepas dari kesulitan dalam belajar
lagi dan memahami materi pengetahuan tentang skripsi yang kalian ambil, tentu
ada faktor X, faktor lain yang mampu memicu stress berlipat ganda, ehehe...
Kalian stress bukan karena tidak
berusaha mengerjakan atau memahami topik, bukan, kalian punya otak pintar dan
aku sendiri yakin sulitnya bukan disitu, tapi... pada faktor lain, salah
satunya ke dosen kalian, yang susah ditemui, susah diajak koordinasi, susah
disepakati, dan susah-susah yang lain. Karena antara pemikiran dosen dan pemikiran
kalian sendiri bisa jadi sama sekali nggak nyambung, alhasil, kalian stress,
bingung, tidak mampu mengerti apa maunya beliau-beliau itu. Pak atau Bu dosen
ini maunya gimana to? Pertanyaan wajib yang secara otomatis berdendang ke udara
bebas
Judul sudah kucarikan, sudah ku
catat dalam daftar judul yang banyak, kupersembahkan, tapi ditolak semua. Sudah
tak tunggu dari pagi, subuh-subuh ke kampus, nunggu, nunggu, nunggu, sampek ngiler tertidur, sampek sore, eh beliau
ternyata nggak ke kampus, nggak datang, PHP. Atau... sudah konsultasi, tapi
serba salah, berkali-kali ngadep tetap kurang benar, harus bagaimana??? Bener seperti
itu? Wkwk...
Tenang-tenang, sodara-sodari...
Ya memang begitu, itulah skripsi,
yang bikin berkesan itu bukan pas ngerjakan skripsinya, tapi pas ngadepin
faktor X, ehehe... [ampun bapak ibu dosen]
USAHA FAKTOR X
Yah, tapi menurutku kalian juga
harus punya usaha faktor X untuk menghadapi faktor X itu. Selain usaha yang
sudah kalian ketahui, yaitu rajin belajar
Contoh usaha faktor X menurutku yaitu
yang berkaitan erat dengan religius, DOA
dan Ibadah kepada yang Maha Kuasa, atau bisa kalian sebut, cara “Merayu
Tuhan” hehe... segala sesuatu yang ada di alam semesta yang luas dan isinya luar
biasa tak terhingga ini, semuanya dari Allah, dikendalikan Allah, kembalinya ya
ke Allah sendiri, jadi kalau sudah sumpek,
jibek, dan kawan-kawannya, ya lebih baik dikembalikan ke yang Maha Kuasa,
ehehe.. ngonolah pokok e. Nih!
*Rajin-rajin doa buat kelancaran skripsi [jaluk sing tenanan nang Gusti Allah SWT.]
*Pilih satu amalan yang rutin dilakukan, contoh: Dzikir atau Sholat
sunnah Dhuha, dll.
*Banyakin Sholawat
*Puasa sunnah
*Seing-sering minta tambahan doa dari orang tua [ini yang nyumbang doa
paling ampuh buat kelancaran skripsi kalian, menurutku lo, hehe]
*Kurangi mengeluh, dll.
Iya, saranku sih begitu, semoga
bisa melaksanakan dengan Konsisten
Istiqomah. Aku sendiri juga berusaha melakukan itu semua kok, abot cuy, luwih abot dungo konsisten
daripada garap skripsi, tenan! J
Nah, kalau sudah berusaha dan
hasilnya kurang kalian rasakan, sabar... ojo
bingung, menowo kumudahan bisa kalian dapat pas sidang skripsi nanti, atau
dilain waktu, wallahualam
Sudah ya, mohon maaf apabila ada
salah-salah kata baik yang disengaja atau tidak, tidak bermaksud apa-apa selain
berbagi
Terima kasih banyak, sekian
Salam coret!
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
By: NZR
Ojo dipikir nemen, dijalani ae, kurangi mengeluh, semangat, dinikmati,
uenak kok rasane sumprit! Ehehe...
Sing luwih edan iku bar skripsi, urip arep digowo nang di?
Uhh de best deh mbak ku iki wkwwk
BalasHapusamin.. apane Rul sing de best? wkwk
Hapus