Follow Us @nila_zulva

Rabu, 09 Januari 2019

AWAL SKRIPSI ADA APANYA?!




AWAL SKRIPSI ADA APANYA?!

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Teman-teman seangkatan dan seperjuangan yang sekarang sedang banyak dilanda pusing dadakan, sabar... yakin saja, badai pasti berlalu dan akan berganti dengan badai yang lebih dahsyat! Ahahaha... kok ngono? Yo iyo! Awakmu mikir judul skripsi ae wes mumet, la lek pas garap skripsi opo jenenge lek uduk badai dahsyat! Wkwk

Okeh! Sudah tahu kan apa yang mau dibahas?

Ya! Skripsweet! Bukan, Skripshit! Tentu bukan, SKRIPSI Lur! Yoh!

Skripsi adalah tugas terakhir, tanggungan terakhir, dan momok terakhir, dari serangkaian agenda kuliah 4 tahun lamanya atau lebih, ditingkat Sarjana

Skripsi, entah mengapa dinilai oleh sebagian mahasiswa sebagai sesuatu yang menakutkan, lebih menakutkan daripada serangkaian cerita pengalaman jatuh bangun selama kuliah. Moso sih!? Mengapa begitu? Yang menakutkan itu apanya? Bagian mana?

Nah! Tulisan ini berhasil terketik berdasarkan request yang kuminta dari teman lama di Ponorogo, ehehehe... terima kasih...

Saat ini dia sedang kesusahan mengurusi ACC judul skripsi dari Dosen Ketua Jurusan di Kampusnya. Dia sampai merasa sumpek dan butuh hiburan, katanya

Nah! Disini aku tidak berniat untuk menghibur sebenarnya [karena tidak bakat menghibur, hehe], namun lebih berbagi pengalaman mengenai proses awal memasuki masa Skripsi

Baik, sejujurnya, ketika teman-temanku mengatakan betapa susahnya mereka saat sedang menempuh awal skripsi, aku justru heran, iya! Susahnya itu dimana to? Tanyaku pada diri sendiri [gak maksud sombong lo bray]. Rata-rata mereka sudah stress duluan, itu baru nyari judul lo! Beh, durung garap tenan, lak tambah stress kuadrat ngko, ehehe...

CARI JODOH JUDUL!

Dulu pas nyari judul, bagiku tidak sebingung seperti yang teman-temanku rasakan. Disuruh nyari ya udah nyari, gitu aja kok repot, wkwk. Tinggal searching kemana saja, ke perpus misalnya, melihat berbagai judul skripsi kakak tingkat yang sudah lulus duluan, atau ke mbah Google [aku heran, kenapa mbah? Kenapa bukan Bulik Google, pak de Google, atau papah Google? Wkwk gak penting! Skip!], nah! Di internet kalian juga bisa cari referensi dalam jurnal-jurnal, kan banyak tuh. Yoh!

Dulu setelah aku berhasil dapat beberapa judul yang sekiranya cocok segera ku konsultasikan ke dosen pembimbing, dan alhamdulillah... beliau langsung respon cepat dan merestui tanpa banyak cing cong atau penolakan, justru aku merasa seperti diayomi dan dituntun pelan-pelan, wkwk... terima kasih bu,

Lanjut! setelah judul oke, aku segera mengerjakan proposal. Ku kerjakan ala kadarnya, lalu konsul lagi ke Dospem [dosen pembimbing]. Nah ini! Disini lo! Iki lo! Entah mengapa setiap menghadap konsul, Ibu Dospem selalu menemukan ide baru yang pastinya cemerlang, beliau dengan baik hati sedikit-sedikit merubah judul calon skripsiku. Beberapa kali menghadap, hampir selalu begitu. Alhasil, rasanya kayak naik kapal yang oleng sana oleng sini, terombang-ambing, untung aku tidak sampai merasa mabuk.

Hingga sampai pada saatnya, paling ditunggu-tunggu! H-2/H-1 SEMPRO, sebuah kejutan terjadi. Hari itu aku menghadap lagi ke Bu Dospem, tiba-tiba beliau mengganti judul proposal skripsi secara mendadak! Bayangno cuy! Suk mben fix sempromu gek judulmu tiba-tiba ganti, piye perasaanmu?! Perasaanku? Oleng sedikit memang, tapi tidak sampai buingung atau stress, ya wes to, dikerjakne ulang. Eits! Untungnya perubahan judul masih dalam lingkup topik yang sama, jadi perubahan yang terjadi tidak terlalu drastis dan fatal.

Akhirnya, cara mujarab ala mahasiswa langsung ku gunakan, apalagi kalau bukan sistem SKS! Hehe...

Nah! Saat SEMPRO tiba, ya sudah, aku mempersembahkan proposal skripsiku apa adanya.

Teman-teman yang baik hati, skripsi itu seperti mengulang semuanya dari nol. Belajar dari awal lagi, dan susahnya disitu, menurutku, tapi ya.. itupun bisa dipelajari asal ada niat yang sungguh-sungguh. Tahu tidak? Saat proposal skripsiku jadi, dan telah kupresentasikan, aku sendiri bahkan tidak mengerti apa yang sedang dan akan kukerjakan dalam skripsiku itu. Iya, begitu, hm.. aku kehilangan kata-kata, bahas apa lagi ya? wkwk

MAUNYA APA?

Yah! Tidak, bukan begitu kan, masalahnya bukan disana kan? Iya aku tahu

Terlepas dari kesulitan dalam belajar lagi dan memahami materi pengetahuan tentang skripsi yang kalian ambil, tentu ada faktor X, faktor lain yang mampu memicu stress berlipat ganda, ehehe...

Kalian stress bukan karena tidak berusaha mengerjakan atau memahami topik, bukan, kalian punya otak pintar dan aku sendiri yakin sulitnya bukan disitu, tapi... pada faktor lain, salah satunya ke dosen kalian, yang susah ditemui, susah diajak koordinasi, susah disepakati, dan susah-susah yang lain. Karena antara pemikiran dosen dan pemikiran kalian sendiri bisa jadi sama sekali nggak nyambung, alhasil, kalian stress, bingung, tidak mampu mengerti apa maunya beliau-beliau itu. Pak atau Bu dosen ini maunya gimana to? Pertanyaan wajib yang secara otomatis berdendang ke udara bebas

Judul sudah kucarikan, sudah ku catat dalam daftar judul yang banyak, kupersembahkan, tapi ditolak semua. Sudah tak tunggu dari pagi, subuh-subuh ke kampus, nunggu, nunggu, nunggu, sampek ngiler tertidur, sampek sore, eh beliau ternyata nggak ke kampus, nggak datang, PHP. Atau... sudah konsultasi, tapi serba salah, berkali-kali ngadep tetap kurang benar, harus bagaimana??? Bener seperti itu? Wkwk...

Tenang-tenang, sodara-sodari...

Ya memang begitu, itulah skripsi, yang bikin berkesan itu bukan pas ngerjakan skripsinya, tapi pas ngadepin faktor X, ehehe... [ampun bapak ibu dosen]

USAHA FAKTOR X

Yah, tapi menurutku kalian juga harus punya usaha faktor X untuk menghadapi faktor X itu. Selain usaha yang sudah kalian ketahui, yaitu rajin belajar

Contoh usaha faktor X menurutku yaitu yang berkaitan erat dengan religius, DOA dan Ibadah kepada yang Maha Kuasa, atau bisa kalian sebut, cara “Merayu Tuhan” hehe... segala sesuatu yang ada di alam semesta yang luas dan isinya luar biasa tak terhingga ini, semuanya dari Allah, dikendalikan Allah, kembalinya ya ke Allah sendiri, jadi kalau sudah sumpek, jibek, dan kawan-kawannya, ya lebih baik dikembalikan ke yang Maha Kuasa, ehehe.. ngonolah pokok e. Nih!

*Rajin-rajin doa buat kelancaran skripsi [jaluk sing tenanan nang Gusti Allah SWT.]
*Pilih satu amalan yang rutin dilakukan, contoh: Dzikir atau Sholat sunnah Dhuha, dll.
*Banyakin Sholawat
*Puasa sunnah
*Seing-sering minta tambahan doa dari orang tua [ini yang nyumbang doa paling ampuh buat kelancaran skripsi kalian, menurutku lo, hehe]
*Kurangi mengeluh, dll.

Iya, saranku sih begitu, semoga bisa melaksanakan dengan Konsisten Istiqomah. Aku sendiri juga berusaha melakukan itu semua kok, abot cuy, luwih abot dungo konsisten daripada garap skripsi, tenan! J

Nah, kalau sudah berusaha dan hasilnya kurang kalian rasakan, sabar... ojo bingung, menowo kumudahan bisa kalian dapat pas sidang skripsi nanti, atau dilain waktu, wallahualam

Sudah ya, mohon maaf apabila ada salah-salah kata baik yang disengaja atau tidak, tidak bermaksud apa-apa selain berbagi

Terima kasih banyak, sekian

Salam coret!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

By: NZR
Ojo dipikir nemen, dijalani ae, kurangi mengeluh, semangat, dinikmati, uenak kok rasane sumprit! Ehehe...
Sing luwih edan iku bar skripsi, urip arep digowo nang di?

2 komentar: