IMAJINASI SEBUAH FILM |
IMAGINATION AFTER WATCH A MOVIE
[RURONI KENSHIN]
Next episode | 21 Juli 2017
Saat ini, aku baru pulang dari
mushola untuk sholat Maghrib yang jaraknya hanya dua rumah dari rumah orang
tuaku. Tanggungan mengaji juga telah rampung beberapa menit yang lalu. Saatnya
menulis, dari tadi, kepalaku rasanya seperti bom yang siap meledak,
menghamburkan beribu-ribu kata yang harus segera kuketik dalam softfile di laptop. Kemarin malam, aku
menonton sebuah film berjudul Rurouni
Kenshin, sebuah film Jepang. Sebenarnya aku memiliki file filmnya sudah
lama, tapi aku baru sempat menontonnya saat ini. Aku memiliki 3 seri filmnya
sekaligus. Karena sekarang masih liburan panjang, aku sempatkan untuk menonton
beberapa film yang ada di laptop. Beberapa hari yang lalu aku juga telah menonton
film Jepang berjudul Detective Conan The
Movie dan aku sangat tertarik, selanjutnya aku pun penasaran dengan film
Jepang yang lain, yup! Rerouni kenshin
akhirnya aku tonton.
Aku mulai menonton sekitar jam
sepuluh lebih malam hari, dan berakhir sekitar jam satu lebih, pagi hari.
Setelah menontonnya, pikiranku serasa disihir! Aku benar-benar tertarik dengan
film ini. Esok hari, akupun segera menyelesaikan pekerjaan rumah seperti
mencuci baju dan piring cepat-cepat, supaya aku bisa segera duduk manis di
depan laptop untuk menonton film Rurouni
Kenshin seri selanjutnya. Sekitar jam 9 pagi aku sudah mantap bersemedi di
kamar memandang layar laptop 14 inchi. Dua seri sekaligus, aku lahap filmnya
sampai selesai. Wah! Seru sekali.
Singkat cerita, film ini
menggambarkan sebuah perjuangan seorang legenda hidup samurai di Jepang.
Pokoknya bikin mata merem melek merem
melek, hehe... karena adegan dalam film hampir full dengan adegan bantai
membantai. Manusia sudah seperti hewan kurban, tercincang dan terbasuh darah
dimana-mana. Disamping jalan cerita yang memang seru dan apik, daya tarik film
tentunya dari sang aktor dan aktris yang memerankannya. Karena aku perempuan,
tentunya sang aktor yaitu legenda samurai bernama Kenshin tergambar begitu
mempesona membuat mata selalu ogah
berkedip. Maklum kan ya?! (Takeru Sato!)
Eits! Tapi disini aku bukan akan
membahas atau meresensi tentang film Jepang ini secara detail. Aku akan
menceritakan tentang apa yang terjadi setelah menonton film ini, padaku
khususnya dan akan kutanyakan pada kalian, readers!
Sebenarnya bukan hanya difilm Jepang yang barusan aku bahas sedikit, namun juga
pada judul-judul film yang lain. Film produksi Indonesia, India, Barat,
Inggris, Jepang, Thailand, atau China, setidaknya... yang kusebutkan tadi, dari
berbagai negara itu, aku pernah menonton beberapa judul.
Aku mengakui, mungkin aku tipe
orang melankolis, setahuku... tipe ini ialah tipe yang mengedepankan perasaan,
maksudku selalu menggunakan perasaan ketika menghadapi apapun. Benarkah? Karena
perasaan yang dipakai, alhasil, saat menonton film, entah film macam action, drama percintaan, horor atau
komedi, tipe melankolis akan menjiwai dengan sangat mendalam, seakan-akan
benar-benar masuk ke alur ceritanya. Begitupun yang terjadi padaku, sejujurnya
ketika aku menonton, duniaku akan serasa berubah! Berubah persis seperti yang
terjadi di film. Hal itulah, ketika adegan sedih sedikit saja, air mataku akan
mudah membanjir di kelopak mata dan akhirnya meluncur menjadi tetes-tetes yang
tak terkendali. Cengeng? Kebanyakan dari kalian, readers, mungkin akan langsung men-judge seperti itu. Namun, sebenarnya tidak. Mungkin aku memang
cengeng akut ketika menonton film pada bagian tertentu atau sebuah video yang
menyentuh, tapi... nyatanya aku jarang menangis. Beneran! Saat sumpek atau ada
masalah, aku paling susah menangis, aku bahkan sampai bingung, bagaimana
caranya agar aku bisa meneteskan air mata. Jadi, ketika sedang nonton film, aku
bisa memanfaatkan momen itu untuk menangis sepuasnya, hehe... susah nangis itu nggak enak
lo, [just for your information].
Oiya, mengenai sesuatu yang
terjadi setelah menonton film. Aku, aku ya, aku merasa hanyut, ya itu tadi,
ketika cerita sudah selesai dan ditutup dengan kata-kata the end di bagian akhir, suasana hidupku akan berubah seketika.
Imajinasi, bayang-bayang dunia film yang barusan aku tonton akan menjelma dalam
dunia nyataku dalam beberapa hari kedepan. Aku seperti hilang kesadaran alias
berimajinasi alias sering ngelamun. Ketika aku sedang makan, mandi, sholat, menyapu,
atau melakukan suatu aktivitas yang lain, aku merasa tidak sadar, tahu-tahu
pekerjaan yang kulakukan sudah selesai. Kesadaranku muncul ketika aku selesai
berbuat sesuatu, astaghfirullah... hm... pikiranku terasa kacau balau untuk
beberapa saat. My question, kalian
pernah merasakannya? Readers?
Duniaku bagai sebuah
dinasti/kerajaan Jepang ketika selesai menonton film berlatar kerajaan Jepang
di masa lalu. Contoh lain, aku akan merasa menjadi si jenius ketika aku selesai
menonton film beralur biografi seorang ilmuan, dan... aku akan merasa seperti
sosok wanita pujaan ketika aku selesai menonton film drama romance, dan lain-lain sesuai tema film. Tidak hanya itu, suasana
emosionalku juga ikut terpengaruhi, ketika sebuah film menceritakan kisah yang
berakhir sad ending, maka perasaanku
akan murung dan kurang semangat seharian. Sebaliknya, ketika sebuah film menceritakan
kisah inspiratif, maka seketika aku akan memiliki semangat yang muncul entah
darimana sumbernya, aku akan bersemangat melakukan pekerjaan rumah kapanpun,
dan lain-lain.
Sejujurnya aku heran dengan
diriku sendiri. Apa hal seperti yang kurasakan ini normal? Atau bagaimana?
Kalian tahu? Perasaan yang kujelaskan tadi pasti muncul ketika aku selesai
menonton sebuah video atau film. Efeknya minimal seharian atau bahkan
berhari-hari. Emosionalku akan cepat berubah-ubah karenanya. Terkadang,
imajinasi itu akan muncul kapan saja, maksudku... bukan hanya ketika aku
selesai menonton film, namun entah selang beberapa waktu setelahnya, imajinasi
tentang film itu akan muncul kembali. Mungkin.... satu hal yang bisa
kusimpulkan sendiri, perasaanku terlalu kebablasan menjiwai suatu peristiwa,
sehingga menyebabkan hati dan otakku lumpuh oleh suatu bayang-bayang semu atau
bahasa kerennya disebut imajinasi.
Ah... ini hubungannya dengan
psikologi, iya kan? Mungkin menemui seorang psikiater sangat tepat bagiku, atau
bagi kalian juga yang senasib, hehe... alright,
mari kita lihat sisi positifnya, imajinasi yang membekas akibat menonton film
bisa jadi akan mengasah kemampuan berpikir, berkreativitas, dan imajinasi itu
sendiri. Hm... sok bijak sekali aku, ngomong apa sih! Okay, tapi aku ingat
sesuatu, Albert Einstein pernah mengatakan, “Imajinasi itu lebih mengagumkan
daripada pengetahuan”. Jadi, tidak ada salahnya jika imajinasi bermain secara
otomatis dan liar di kepala kita, hehe... asal masih terkendali ya. Sudah cukup
untuk tulisan ini, mataku sudah ngantuk berat, padahal sekarang masih jam 8
malam. Huah... tidur dulu ah, jangan lupa, yang penting sudah sholat isya’, mau
tidur sampai pagi tidak masalah, hitung-hitung buat nambal hutang tidur karena
bergadang kemarin malam, hehe...
Eh, pesan terakhir! Hati-hati
dengan imajinasi luar biasa milik kalian masing-masing, ini pendapatku, imajinasi
bisa berarti sebuah kegilaan, tapi... tetap kendalikan hati dan pikiran kalian
agar tidak menjadi gila yang sebenarnya... salam mimpi indah...
Satu lagi, pesan paling akhir,
konyol sih, kalian juga tahu kok, kopi itu penebas kantuk, semua orang tahu
itu. Namun entah kenapa seringkali aku malah minum kopi sebelum tidur,
wkwkwk.... jangan minum kopi sebelum tidur ya, eh, pokoknya jangan minum
sebelum tidur, siap-siap kebanjiran... bye.... (krik, krik, krik, GJ)
Jangan lupa komentarnya... kritik
juga boleh, komentar kalian akan sangat membantu dan bermanfaat untuk penulis
dan readers yang lain. Arigato gozaimatsu... Salam Coret!
By: NZR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar