Follow Us @nila_zulva

Rabu, 12 September 2018

AKU DAN KKN [JUJUR KACANG IJO EDITION]


Pict. by: AFW


AKU DAN KKN [JUJUR KACANG IJO EDITION]



Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

YUHUUU! Para pembaca... tulisan ini akan menjadi curahan kebuburan, salah coy, kejujuranku tentang KKN :D

Okewes, ra usah kakean gobes! Kok aku pengen ngetik boso jowo to?!

Bulan Juli awal...

KKN, memiliki kekuatan SKS yang menjadi bagian dari mata kuliah yang wajib ditempuh. H-3 minggu, menyambut KKN, perasaanku biasa saja, tak peduli sedikit pun. Tak pernah sekalipun memikirkan seperti apa kiranya KKN nanti?! Sebaliknya, beberapa temanku menunjukkan ekspresi yang cukup antusias, hal tersebut dibuktikan dengan betapa ribut dan sibuknya mereka tentang rencana akan membawa barang apa-apa saja untuk KKN? Mereka mulai membuat list perabotan. Ditambah lagi telah beredar berita-berita khas KKN, tentang bertemu dan berpisahnya sepasang pemuda pemudi. Hm... tentang kekasih yang terpaksa ditinggalkan gara-gara KKN atau indahnya benih-benih cinta yang bakal ditemukan dan ditumbuhkan dikala KKN, ah... intinya begitu, tentang kesempatan mahasiswa untuk mendulang jodoh, eh! Mencari jodoh!

Oke, KKN semakin dekat, H-kurang seminggu! Teman-temanku sudah ribut packing! Nyari koper, tas, dan teman-temannya. Lah aku, belum juga berangkat, mikir aja kagak, wkwk! Beneran! Aku sama sekali nggak tertarik sama KKN, malah kalau ada pilihan boleh nggak ikut KKN, aku pilih nggak ikut atau milih pilihan yang lain! Entahlah males dengan semuanya, hehe... KKN itu seperti dunia baru dan ketika aku masuk ke sana berarti aku harus memulai semuanya dari awal, sejujurnya begitu. Ketika pembagian kelompok sudah diumumkan, justru itu semakin memperparah ketidak-tertarikanku kepada KKN! Hehe... bagaimana tidak? 1 kelompok yang terdiri dari 10 orang, terisi oleh 7 mahasiswa laki-laki dengan 3 mahasiswi perempuan menggenapkannya. Hadeh! Males tingkat jutul cuy! Sampai aku mikir apa bisa aku ganti kelompok? Tapi dengan siapa? Prosedur pergantian kelompok agak ribet, harus nyari yang se-gender dan jurusan yang sama, lah, temanku apa mau tukar? Itu masalahnya! Akhirnya dengan pasrah aku tetap dengan formasi awal.

Harapanku sekelompok dengan anggota perempuan lebih banyak pupus sudah! Sebenarnya alasannya simpel, kenyamanan! Aku lebih nyaman berinteraksi dengan sesama perempuan, lebih enak, lebih enjoy, lebih plong, mau ngapa-ngapain bebas, eits! Bukan berarti aku L_ _ _ _ lo ya, aku normal loh, hm... ya gitu intinya.

Pertemuan perkelompok sebelum berangkat KKN dilakukan sekitar 2 kali, tapi aku hanya ikut sekali, hehe... karena cowok semua aku males ketemu, wkwk... [sorry]. Pertemuan malam itu selesai, kesan? Masih belum ada, entahlah... perasaanku masih sama, tidak bergairah sama sekali, hehe...

Waktu ternyata berjalan cepat, packing akhirnya kulakukan H-1 sebelum berangkat. Kupikir satu tas ransel dan satu tas jinjing sudah cukup menampung barang-barangku yang kelihatannya sedikit, tapi begitu dimasukkan, hm... butuh satu tas lagi.

KKN begin...

Minggu pertama bagiku baik-baik saja, biasa saja, normal, hambar... semangat KKN? Hehe.. tetep ora enek!

Minggu kedua, nah, disini... perlahan tapi pasti, aku mulai menaruh perhatian kepada sembilan teman-temanku KKN, aku diam-diam memahami karakter mereka masing-masing. Melalui permainan UNO, terlaksananya program kerja, dan kegabutan dihampir setiap hari selama KKN sedikit demi sedikit menumbuhkan benih-benih ketertarikanku pada KKN

Minggu ketiga, kelompokku berkesempatan mengunjungi Bromo. Alhamdulillah... aku berterima kasih. Di minggu ketiga ini, aku mulai mengerti masing-masing dari mereka, kebiasaan mereka, dan segala tingkah kegilaan mereka yang justru membuatku mulai bersemangat. Mulai minggu ketiga ini juga, aku semakin bersyukur dan sadar betapa beruntungnya aku ditempatkan dengan formasi anggota KKN seperti ini. 7 orang laki-laki dan hanya 3 orang perempuan, perasaan sesal yang dulu muncul kini kutarik kembali, hehe...

Minggu keempat, kukatakan mereka semua unik! Sembilan orang baru yang tak pernah kukenal, tak pernah sekalipun aku melihat mereka sebelumnya, tak terbayangkan sebelumnya, mereka semua berbeda, dari jurusan berbeda, dan karakter yang juga pasti berbeda! Jalan pikiran laki-laki yang memang lebih simpel dari perempuan terasa berjalan begitu menyenangkan, anti baper-baper club, hehe... mereka semua asyik! Jujur lo aku. Terdapat beberapa anak yang dengan aku hanya memandangnya saja, sudah bisa membuatku tertawa, mungkin bisa sampai terpingkal-pingkal [entahlah mengapa begitu?!]. Laki-laki kebanyakan bertingkah konyol dan melucu bahkan menggila, dan memang dasar aku sebenarnya mudah tertawa oleh hal kecil akan membuatku bisa terpingkal hanya dengan sekali pandang, padahal seseorang yang kulihat sedang duduk diam tanpa melucu apapun. Hm... tapi aku 100% waras kok

Minggu kelima, aku banyak belajar dari masing-masing mereka. Banyak hal baru yang ku ketahui! Bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Aku terkontaminasi! Hm... bergaul dengan laki-laki memang lebih simpel, itu positif, tapi... cara berpikir mereka sepertinya terlalu polos, wkwk... alias blak-blak an! Apalagi masalah itu, iya... itu, itu, sesuatu yang vital, tak peduli siapa pendengar mereka [3 orang cewe, tapi yang satu tersisihkan dengan sendirinya, entah nggak kuat atau bagaimana? Hehe... tersisa 2 cewe deh], para cowo langsung cerita A-Z sejujur-jujurnya, pengalaman mereka tentang dunia per-laki-lakian, aduh! Iya begitu. Kalau aku sih, nevermind! Buat nambah pengetahuan, ya kan! Hehe...

Minggu keenam, kok cepat ya?! Kalimat ringkas yang sepertinya sudah cukup menggambarkan perasaan tidak rela KKN berakhir, tapi ya... bukan berarti aku pengen terus-terusan KKN, tidak!

Minggu kesekian setelah KKN berlalu, apa? Tidak bisa dipungkiri lagi, sejujurnya ada entah berapa persen rindu di dalam sana, untuk KKN. Namun jangan tanya mengapa bisa rindu? Ada apanya? Jawabannya tidak ada, tidak ada hal spesifik yang mendasari rasa rindu itu, mungkin keseluruhan dari KKN. Dan satu hal yang sampai saat ini belum bisa kumengerti, mengapa dengan 9 orang itu? Yang baru saja kukenal dan hanya dalam waktu 45 hari lebih sedikit, bisa membekaskan perasaan seperti itu? Bila dibandingkan dengan kawan lama sekalipun yang telah kukenal jauh bertahun-tahun sebelumnya, kesan mereka, 9 orang itu akan tetap berbeda [Hm... kumat! Tapi aku serius]. Hm.. apa karena kita bertemu saat sudah menginjak umur dengan pemikiran yang telah dewasa seperti ini? Jadi cara mengenal dan mengerti akan orang lain akan lebih baik dan terkontrol sehingga saat kami bersama dalam 1 ½ bulan saja, kerjasama yang terbangun lebih kuat dan terkenang [yak! Tulisan gobes mulai terketik pemirsa...]. Hm... tapi aku benar-benar penasaran, mengapa bisa begitu? Apakah bisa dijelaskan secara ilmiah? Secara psikologi? Hm...

Sekian, terima kasih, salam coret!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

By: NZR
Terima kasih tertulus dari hati buat kalian 9 orang KKN 284 Gebangan Probolinggo
[aku lebay yo? Yo ben, sing penting aku jujur]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar