Pict. by: AFW
AKU DAN KKN [JUJUR KACANG IJO EDITION]
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
YUHUUU! Para pembaca... tulisan
ini akan menjadi curahan kebuburan, salah coy, kejujuranku tentang KKN :D
Okewes, ra usah kakean gobes! Kok aku pengen ngetik boso jowo to?!
Bulan Juli awal...
KKN, memiliki kekuatan SKS yang
menjadi bagian dari mata kuliah yang wajib ditempuh. H-3 minggu, menyambut KKN,
perasaanku biasa saja, tak peduli sedikit pun. Tak pernah sekalipun memikirkan
seperti apa kiranya KKN nanti?! Sebaliknya, beberapa temanku menunjukkan
ekspresi yang cukup antusias, hal tersebut dibuktikan dengan betapa ribut dan
sibuknya mereka tentang rencana akan membawa barang apa-apa saja untuk KKN? Mereka
mulai membuat list perabotan.
Ditambah lagi telah beredar berita-berita khas KKN, tentang bertemu dan
berpisahnya sepasang pemuda pemudi. Hm... tentang kekasih yang terpaksa
ditinggalkan gara-gara KKN atau indahnya benih-benih cinta yang bakal ditemukan
dan ditumbuhkan dikala KKN, ah... intinya begitu, tentang kesempatan mahasiswa
untuk mendulang jodoh, eh! Mencari jodoh!
Oke, KKN semakin dekat, H-kurang
seminggu! Teman-temanku sudah ribut packing!
Nyari koper, tas, dan teman-temannya. Lah aku, belum juga berangkat, mikir aja
kagak, wkwk! Beneran! Aku sama sekali nggak tertarik sama KKN, malah kalau ada
pilihan boleh nggak ikut KKN, aku pilih nggak ikut atau milih pilihan yang lain!
Entahlah males dengan semuanya, hehe... KKN itu seperti dunia baru dan ketika
aku masuk ke sana berarti aku harus memulai semuanya dari awal, sejujurnya
begitu. Ketika pembagian kelompok sudah diumumkan, justru itu semakin
memperparah ketidak-tertarikanku kepada KKN! Hehe... bagaimana tidak? 1
kelompok yang terdiri dari 10 orang, terisi oleh 7 mahasiswa laki-laki dengan 3
mahasiswi perempuan menggenapkannya. Hadeh!
Males tingkat jutul cuy! Sampai aku
mikir apa bisa aku ganti kelompok? Tapi dengan siapa? Prosedur pergantian
kelompok agak ribet, harus nyari yang se-gender dan jurusan yang sama, lah,
temanku apa mau tukar? Itu masalahnya! Akhirnya dengan pasrah aku tetap dengan
formasi awal.
Harapanku sekelompok dengan
anggota perempuan lebih banyak pupus sudah! Sebenarnya alasannya simpel,
kenyamanan! Aku lebih nyaman berinteraksi dengan sesama perempuan, lebih enak,
lebih enjoy, lebih plong, mau
ngapa-ngapain bebas, eits! Bukan berarti aku L_ _ _ _ lo ya, aku normal loh,
hm... ya gitu intinya.
Pertemuan perkelompok sebelum
berangkat KKN dilakukan sekitar 2 kali, tapi aku hanya ikut sekali, hehe...
karena cowok semua aku males ketemu, wkwk... [sorry]. Pertemuan malam itu selesai, kesan? Masih belum ada,
entahlah... perasaanku masih sama, tidak bergairah sama sekali, hehe...
Waktu ternyata berjalan cepat, packing akhirnya kulakukan H-1 sebelum
berangkat. Kupikir satu tas ransel dan satu tas jinjing sudah cukup menampung
barang-barangku yang kelihatannya sedikit, tapi begitu dimasukkan, hm... butuh
satu tas lagi.
KKN begin...
Minggu pertama bagiku baik-baik
saja, biasa saja, normal, hambar... semangat KKN? Hehe.. tetep ora enek!
Minggu kedua, nah, disini...
perlahan tapi pasti, aku mulai menaruh perhatian kepada sembilan teman-temanku
KKN, aku diam-diam memahami karakter mereka masing-masing. Melalui permainan
UNO, terlaksananya program kerja, dan kegabutan dihampir setiap hari selama KKN
sedikit demi sedikit menumbuhkan benih-benih ketertarikanku pada KKN
Minggu ketiga, kelompokku
berkesempatan mengunjungi Bromo. Alhamdulillah... aku berterima kasih. Di minggu
ketiga ini, aku mulai mengerti masing-masing dari mereka, kebiasaan mereka, dan
segala tingkah kegilaan mereka yang justru membuatku mulai bersemangat. Mulai
minggu ketiga ini juga, aku semakin bersyukur dan sadar betapa beruntungnya aku
ditempatkan dengan formasi anggota KKN seperti ini. 7 orang laki-laki dan hanya
3 orang perempuan, perasaan sesal yang dulu muncul kini kutarik kembali,
hehe...
Minggu keempat, kukatakan mereka
semua unik! Sembilan orang baru yang tak pernah kukenal, tak pernah sekalipun
aku melihat mereka sebelumnya, tak terbayangkan sebelumnya, mereka semua
berbeda, dari jurusan berbeda, dan karakter yang juga pasti berbeda! Jalan
pikiran laki-laki yang memang lebih simpel dari perempuan terasa berjalan
begitu menyenangkan, anti baper-baper club,
hehe... mereka semua asyik! Jujur lo aku. Terdapat beberapa anak yang dengan
aku hanya memandangnya saja, sudah bisa membuatku tertawa, mungkin bisa sampai
terpingkal-pingkal [entahlah mengapa begitu?!]. Laki-laki kebanyakan bertingkah
konyol dan melucu bahkan menggila, dan memang dasar aku sebenarnya mudah
tertawa oleh hal kecil akan membuatku bisa terpingkal hanya dengan sekali
pandang, padahal seseorang yang kulihat sedang duduk diam tanpa melucu apapun.
Hm... tapi aku 100% waras kok
Minggu kelima, aku banyak belajar
dari masing-masing mereka. Banyak hal baru yang ku ketahui! Bertukar pikiran
dan berbagi pengalaman. Aku terkontaminasi! Hm... bergaul dengan laki-laki
memang lebih simpel, itu positif, tapi... cara berpikir mereka sepertinya
terlalu polos, wkwk... alias blak-blak an! Apalagi masalah itu, iya... itu,
itu, sesuatu yang vital, tak peduli siapa pendengar mereka [3 orang cewe, tapi
yang satu tersisihkan dengan sendirinya, entah nggak kuat atau bagaimana?
Hehe... tersisa 2 cewe deh], para cowo langsung cerita A-Z sejujur-jujurnya,
pengalaman mereka tentang dunia per-laki-lakian, aduh! Iya begitu. Kalau aku
sih, nevermind! Buat nambah
pengetahuan, ya kan! Hehe...
Minggu keenam, kok cepat ya?!
Kalimat ringkas yang sepertinya sudah cukup menggambarkan perasaan tidak rela
KKN berakhir, tapi ya... bukan berarti aku pengen terus-terusan KKN, tidak!
Minggu kesekian setelah KKN
berlalu, apa? Tidak bisa dipungkiri lagi, sejujurnya ada entah berapa persen
rindu di dalam sana, untuk KKN. Namun jangan tanya mengapa bisa rindu? Ada
apanya? Jawabannya tidak ada, tidak ada hal spesifik yang mendasari rasa rindu
itu, mungkin keseluruhan dari KKN. Dan satu hal yang sampai saat ini belum bisa
kumengerti, mengapa dengan 9 orang itu? Yang baru saja kukenal dan hanya dalam
waktu 45 hari lebih sedikit, bisa membekaskan perasaan seperti itu? Bila
dibandingkan dengan kawan lama sekalipun yang telah kukenal jauh bertahun-tahun
sebelumnya, kesan mereka, 9 orang itu akan tetap berbeda [Hm... kumat! Tapi aku
serius]. Hm.. apa karena kita bertemu saat sudah menginjak umur dengan
pemikiran yang telah dewasa seperti ini? Jadi cara mengenal dan mengerti akan
orang lain akan lebih baik dan terkontrol sehingga saat kami bersama dalam 1 ½
bulan saja, kerjasama yang terbangun lebih kuat dan terkenang [yak! Tulisan
gobes mulai terketik pemirsa...]. Hm... tapi aku benar-benar penasaran, mengapa
bisa begitu? Apakah bisa dijelaskan secara ilmiah? Secara psikologi? Hm...
Sekian, terima kasih, salam
coret!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
By: NZR
Terima kasih tertulus
dari hati buat kalian 9 orang KKN 284 Gebangan Probolinggo
[aku lebay yo? Yo ben, sing penting aku jujur]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar