Follow Us @nila_zulva

Rabu, 31 Oktober 2018

PANTAI PAYANGAN JEMBER 2018






PANTAI PAYANGAN JEMBER 2018

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin... sodara-sodara... ditulisan ini aku resmi membuat kesimpulan bahwa, Kepepet alias mendadak adalah kesempurnaan dari terlaksananya sebuah rencana. Yeah! Mengapa bisa begitu? Check this out!

Akhir bulan Oktober di semester 7, alhamdulillah, agenda KKN dan Magang baru saja selesai, terlewati dengan lancar dan hikmat. Di semester ini pula, sudah tidak ada lagi mata kuliah yang kutempuh, namun bukan berarti hidupku akan hampa tanpa kesibukan perkuliahan, misalnya seperti kerjaan mengerjakan tugas. Tidak! Setelah magang, aku tetap memiliki beberapa tanggungan, seperti, laporan magang, laporan mata kuliah MPKP [sebenarnya mirip dengan magang], ujian magang [ujian ke DPA magang], dan ujian MPKP [sama! Mirip dengan ujian magang, tapi ke dosen MPKP, hm...]

Memang dasar otak sudah sekian hari, sekian bulan tak berpikir sekeras saat semester sebelum ini, ketika muncul satu/dua tugas saja terkait pembuatan laporan, kepala langsung sedikit puyeng! Bukan! Bukan saking stupid-nya diri ini, tapi karena pembahasan yang diulas semakin tidak jelas, sedangkan hasil yang diminta harus detail dan kompleks! Hadeh!

Alright! Bukan! Tulisan ini tidak akan membahas tentang kuliah, tugas, magang, atau laporan! Iyalah! Nggak sinkron sama judul dong,

Jadi begini, karena memang sudah tidak ada jadwal ngampus, jadi sudah bisa dipastikan aku jarang ke kampus. Seperti yang kukatakan tadi, kegiatanku terkait perkuliahan hanya menyelesaikan tugas-tugas yang tadi sudah kusebutkan. Alhasil, perasaan gabut alias mager alias malas alias kurang kerjaan seringkali hinggap di benak jiwa raga ini.

Kemarin sore, tepatnya hari Selasa, tanggal 30 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB, aku dan teman sekamarku mendadak memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke Pantai. Eits! Sebelum itu...

Hari Senin, aku sudah sengaja menyewa sebuah kamera NIKON. Aku menyewanya selama dua hari. Rencana awal, aku akan menghabiskan dua hari ini untuk berkeliling ke kampus, ke pasar Tanjung, dan alun-alun. Aku ingin merekam dan mengabadikan segala momen yang kuanggap menarik, sekalian aku melatih skill memotret, sekalian juga, hasilnya akan aku edit dan ku upload di Youtube [alamat channel ku ada disini >>> KLIK! ], hehe... tapi, aku melakukan semua itu sendiri, karena teman-temanku yang lain sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, hm... menjengkelkan! Tapi ya.. tidak masalah juga sih, aku kan sudah terbiasa sendiri, lihat sisi positifnya teman-teman! Sendirian akan membuatku lebih merasa mandiri, bebas, dan tertantang, untuk keluyuran! hehe...

Hari Senin telah usai, di sore hari, tiba-tiba teman sekamarku menyuarakan sebuah ide! Pergi ke Pantai esok hari! Mendengarnya, aku hanya menanggapi datar tak terlalu bergairah, bagaimana tidak?! Kami berdua tak punya kendaraan sepedah motor, bagaimana bisa kami sampai ke pantai? Akhirnya setelah berusaha mencari pinjaman, hasilnya ada satu teman yang bisa dipinjam sepedah motornya, tapi menggantung! Hehe.. maksudnya nggak jelas kapan waktu bisa dipinjamnya itu jam berapa?!

Keesokan harinya, hari Selasa pukul 14.00 WIB. Aku dan temanku nyaris bersamaan tiba di kos, tapi aku 10 menit lebih dulu. Kami sama-sama merasa payah, lelah, capek, dan kepanasan. Sepanjang pagi aku menghabiskan waktu keluyuran di Pasar dan Alun-alun, sedangkan temanku menyibukkan diri di Laboratorium kampus. Sejenak kemudian, aku bertanya tentang rencana pergi ke pantai, jadi apa tidak? Temanku ragu dan agak bingung menjawab, nggak tahu. Dia masih nunggu balasan pesan dari temannya yang motornya bisa dipinjam. Waktu terus berjalan, meluncur ke pukul 14.30 WIB.  Sebenarnya dalam hati aku sudah tidak terlalu berminat untuk keluar, pun dengan teman sekamarku yang sudah tampak guling-guling menikmati empuknya kasur. Hari semakin sore, perjalanan menuju pantai membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan pinjaman motor belum jelas adanya. Hm...

Sejenak kemudian, kami sama-sama diam, tak tahu lagi harus bagaimana? Namun entah mengapa, tiba-tiba aku iseng mengirim pesan ke salah satu teman sekelasku di kampus, laki-laki. Aku bertanya langsung to the point! Apakah ia sedang nganggur dan apa aku bisa pinjam motornya? Beberapa menit kemudian, yeah! Dia bersedia meminjamkan! Aku yang sebelumnya menyandar loyo dan malas ke tembok segera bangkit dan bersemangat! Aye! Dapat pinjaman motor! DAL!

GET READY?!

Kami segera ribut dan gupuh, seperti pepatah jawa, “koyo gabah diinteri”. Kami mondar-mandir di dalam kamar kos ukuran 3 x 3 meter, ganti baju, mengisi botol air, membawa ransel, kamera, sandal, smartphone, charger smartphone, masker, jaket, kacamata, sepatu, kaos kaki, DUIT, dan kegembiraan! Yeah! Kami sangat semangat dan terburu-buru, karena kami khawatir, akan terlambat tiba di pantai untuk menikmati sunset. Pukul 15.05 WIB! Cus berangkat!

GO!

EITS! Sekitar 6 Menit meninggalkan kos tercinta, ketika sampai di double way UNEJ, aku baru sadar, memory card camera tertinggal! Ya Allah...! putar balik! Wkwk! Dasar ceroboh!

Setelah agenda kembali ke kos demi memory card, kami segera gas pol berangkat! Sejujurnya kami tidak tahu lewat jalan mana?! Kami mengandalkan google map! Yeah! Kami meluncur melewati Jl. Sumatera, Jl. Let. Jend. Soeprapto, Jl. Basuki Rahmat, Jl. Thamrin, Jl. Semeru dan seterusnya sampai ke Teluk Love, Pantai Payangan, Jember.

Rute yang kami lalui sangat mudah, tidak berkelok-kelok [ya ada belokan, tapi sedikit], pokoknya lurus aja dah, ngikut jalan. Aspalnya juga mulus, cuma pas deket ke pantai agak sedikit kasar, tapi tetep aspal.

1 jam kemudian, tepatnya Pukul 16.30 WIB


BEACH!

Kami tiba di pantai Payangan. Kami segera memarkirkan motor [bayar Rp. 5000, dibayar pas mau pulang] dan melangkah mendekati pantai. Langkah kami pelan saat melewati pasir pantai berwarna abu-abu gelap, tentu saja! Karena kami menggunakan sepatu, hm... tiket masuk yang harus dibayar Rp. 5000 perorang. Setelah gerbang masuk, kami langsung disuguhi sebuah bukit tinggi berwarna cokelat terang, dengan beberapa rumput ilalang yang kering tumbuh di beberapa bagiannya serta terdapat bebatuan menyembul di permukaan bukit. Yup! Begitu, karena sekarang sedang musim kemarau, kesannya garing, jalan menuju keatas berupa tanah padat berpasir. Hati-hati terpeleset!


Setelah sampai [bukan dipuncak bukit paling atas], kami menikmati sejenak suguhan pantai laut dengan ombaknya yang bergemuruh menabrak bebatuan karang, selain itu, sesuatu yang kami cari, matahari tenggelam, mulai beraksi, menyulap langit yang biru menjadi jingga yang mentereng! Uhuy! Kami menyempatkan foto beberapa kali, hingga tidak lama kemudian, kami memutuskan turun.

Kami mencari pantai bukan bukit!


Pantai berada disebelah bukit, tidak jauh. Ada pantai karang dan pantai pasir. Pantai karang, diapit oleh dua bukit yang menjulang, dibibir pantai dipenuhi batuan yang berserakan, juga terdapat batuan yang menumpuk menyerupai bukit kecil. Batuan seluruhnya nyaris tertutup kerang-kerang kecil. Kasar. Ombaknya besar dan ribut menerjang batuan-batuan itu. Sunset bisa dilihat dari sini, tapi posisinya menyempil dekat dengan bukit, agak tertutup dan kurang puas dipandang, tapi tetap cantik!
Pantai pasir, jaraknya lebih jauh kalau berangkat dari bukit. Pasirnya berwarna hitam, ombaknya tidak seganas di pantai karang tadi, lebih tenang. Pengunjung lebih banyak di situ, hehe... sayang sekali, disini sunset kurang terpandang begitu bagus, jika ingin lebih nyaman menikmati sunset, kalian harus berjalan lebih jauh lagi.



Yah... kami sudah cukup lelah, daripada harus berjalan lebih jauh lagi, kami memutuskan untuk menikmati pemandangan di pantai karang saja. Tak apalah, meski sang surya tak begitu jelas terlihat, kami sudah cukup terhibur. Next! Kami melanjutkan agenda memotret dan menyempatkan untuk membuat timelapse juga. Videonya bisa segera kalian lihat di channel youtube ku, hehe... [dari tadi promosi terus ya, wkwk.. yo ben!]. kami menikmati jingga dan seluruh waktu menuju kegelapan di sana, lebih tepatnya hingga setelah maghrib. Sebenarnya aku agak kurang nyaman berada di luar seperti itu ketika waktu sore menjelang maghrib, entah mengapa. Tapi untuk saat itu, aku sedikit tidak peduli, karena aku sedang berlibur [kedatangan tamu tak diundang, wkwk.. itulah!], jadi sedang gugur kewajibanku untuk beribadah.

GO HOME!

Setelah puas, mungkin sekitar masuk isya’ kami memutuskan pulang. Sebelum pulang ke kos, kami mampir mencari makan malam. Rencana awal ke Ayam Nelongso, langganan temenku sekamar, tapi kali itu ia ingin mencoba ke tempat lain, bosan katanya. Akhirnya kami memutuskan pergi ke Swiwings. Memesan 2 porsi makanan, dengan total Rp. 34.000, nggak pakai lama, kami langsung dapat menu dan meluncur menuju meja yang kami mau, di lantai dua. Entahlah, bagiku semua makanan sama saja, sama enaknya, nyaris tidak ada menu yang kuanggap spesial [mungkin ada, tapi sangat sedikit sekali, bagiku lo ya], jadi aku tidak masalah, mau makan dimana dan menu apa saja, asal bukan sesuatu yang membuat gigiku sakit, mual dan alergi, eh, dan budget mencukupi, wkwk.

Sudah, akhirnya kami sangat lelah, sampai kos sekitar pukul 20.30 WIB. Begitu sampai dan membuka pintu, temanku sekamar langsung memangsa kasur, berbaring dan entah kapan mulainya, ia sudah lelap tak berdaya. Sedangkan aku masih sempat memindah file dari memori kamera ke laptop, mengecek satu per satu hingga akhirnya tak sadar juga kapan aku tertidur.

Sekian, terima kasih...

Salam coret!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

By: NZR
Alhamdulillah on time nulis, hehe...
Oiya! Dimanapun dan bagaimanapun suatu tempat wisata, bagiku semua sama indahnya, cantik dan menghibur, tidak terkecuali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar