PANTAI PAYANGAN JEMBER 2018
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin... sodara-sodara... ditulisan ini aku
resmi membuat kesimpulan bahwa, Kepepet
alias mendadak adalah kesempurnaan dari terlaksananya sebuah rencana. Yeah!
Mengapa bisa begitu? Check this out!
Akhir bulan Oktober di semester
7, alhamdulillah, agenda KKN dan
Magang baru saja selesai, terlewati dengan lancar dan hikmat. Di semester ini
pula, sudah tidak ada lagi mata kuliah yang kutempuh, namun bukan berarti
hidupku akan hampa tanpa kesibukan perkuliahan, misalnya seperti kerjaan
mengerjakan tugas. Tidak! Setelah magang, aku tetap memiliki beberapa
tanggungan, seperti, laporan magang, laporan mata kuliah MPKP [sebenarnya mirip
dengan magang], ujian magang [ujian ke DPA magang], dan ujian MPKP [sama! Mirip
dengan ujian magang, tapi ke dosen MPKP, hm...]
Memang dasar otak sudah sekian
hari, sekian bulan tak berpikir sekeras saat semester sebelum ini, ketika
muncul satu/dua tugas saja terkait pembuatan laporan, kepala langsung sedikit puyeng! Bukan! Bukan saking stupid-nya diri ini, tapi karena
pembahasan yang diulas semakin tidak jelas, sedangkan hasil yang diminta harus
detail dan kompleks! Hadeh!
Alright! Bukan! Tulisan ini tidak akan membahas tentang kuliah,
tugas, magang, atau laporan! Iyalah! Nggak sinkron sama judul dong,
Jadi begini, karena memang sudah
tidak ada jadwal ngampus, jadi sudah bisa dipastikan aku jarang ke kampus.
Seperti yang kukatakan tadi, kegiatanku terkait perkuliahan hanya menyelesaikan
tugas-tugas yang tadi sudah kusebutkan. Alhasil, perasaan gabut alias mager alias malas alias kurang kerjaan seringkali hinggap
di benak jiwa raga ini.
Kemarin sore, tepatnya hari
Selasa, tanggal 30 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB, aku dan teman sekamarku mendadak
memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke Pantai. Eits! Sebelum itu...
Hari Senin, aku sudah sengaja
menyewa sebuah kamera NIKON. Aku menyewanya selama dua hari. Rencana awal, aku
akan menghabiskan dua hari ini untuk berkeliling ke kampus, ke pasar Tanjung,
dan alun-alun. Aku ingin merekam dan mengabadikan segala momen yang kuanggap
menarik, sekalian aku melatih skill
memotret, sekalian juga, hasilnya akan aku edit dan ku upload di Youtube [alamat
channel ku ada disini >>> KLIK! ],
hehe... tapi, aku melakukan semua itu sendiri, karena teman-temanku yang lain
sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, hm... menjengkelkan! Tapi ya..
tidak masalah juga sih, aku kan sudah terbiasa sendiri, lihat sisi positifnya
teman-teman! Sendirian akan membuatku lebih merasa mandiri, bebas, dan
tertantang, untuk keluyuran! hehe...
Hari Senin telah usai, di sore
hari, tiba-tiba teman sekamarku menyuarakan sebuah ide! Pergi ke Pantai esok hari! Mendengarnya, aku hanya menanggapi datar
tak terlalu bergairah, bagaimana tidak?! Kami berdua tak punya kendaraan
sepedah motor, bagaimana bisa kami sampai ke pantai? Akhirnya setelah berusaha
mencari pinjaman, hasilnya ada satu teman yang bisa dipinjam sepedah motornya,
tapi menggantung! Hehe.. maksudnya nggak jelas kapan waktu bisa dipinjamnya itu
jam berapa?!
Keesokan harinya, hari Selasa
pukul 14.00 WIB. Aku dan temanku nyaris bersamaan tiba di kos, tapi aku 10
menit lebih dulu. Kami sama-sama merasa payah, lelah, capek, dan kepanasan.
Sepanjang pagi aku menghabiskan waktu keluyuran di Pasar dan Alun-alun, sedangkan
temanku menyibukkan diri di Laboratorium kampus. Sejenak kemudian, aku bertanya
tentang rencana pergi ke pantai, jadi apa tidak? Temanku ragu dan agak bingung
menjawab, nggak tahu. Dia masih nunggu balasan pesan dari temannya yang
motornya bisa dipinjam. Waktu terus berjalan, meluncur ke pukul 14.30 WIB. Sebenarnya
dalam hati aku sudah tidak terlalu berminat untuk keluar, pun dengan teman
sekamarku yang sudah tampak guling-guling menikmati empuknya kasur. Hari semakin
sore, perjalanan menuju pantai membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan
pinjaman motor belum jelas adanya. Hm...
Sejenak kemudian, kami sama-sama
diam, tak tahu lagi harus bagaimana? Namun entah mengapa, tiba-tiba aku iseng
mengirim pesan ke salah satu teman sekelasku di kampus, laki-laki. Aku bertanya
langsung to the point! Apakah ia
sedang nganggur dan apa aku bisa pinjam motornya? Beberapa menit kemudian,
yeah! Dia bersedia meminjamkan! Aku yang sebelumnya menyandar loyo dan malas ke
tembok segera bangkit dan bersemangat! Aye!
Dapat pinjaman motor! DAL!
GET READY?!
Kami segera ribut dan gupuh, seperti pepatah jawa, “koyo gabah diinteri”. Kami mondar-mandir
di dalam kamar kos ukuran 3 x 3 meter, ganti baju, mengisi botol air, membawa ransel,
kamera, sandal, smartphone, charger
smartphone, masker, jaket, kacamata, sepatu, kaos kaki, DUIT, dan
kegembiraan! Yeah! Kami sangat semangat dan terburu-buru, karena kami khawatir,
akan terlambat tiba di pantai untuk menikmati sunset. Pukul 15.05 WIB! Cus
berangkat!
GO!
EITS! Sekitar 6 Menit meninggalkan kos tercinta, ketika sampai di double way UNEJ, aku baru sadar, memory card camera tertinggal! Ya Allah...! putar balik! Wkwk! Dasar ceroboh!
Setelah agenda kembali ke kos
demi memory card, kami segera gas pol berangkat! Sejujurnya kami tidak
tahu lewat jalan mana?! Kami mengandalkan google
map! Yeah! Kami meluncur melewati
Jl. Sumatera, Jl. Let. Jend. Soeprapto, Jl. Basuki Rahmat, Jl. Thamrin, Jl.
Semeru dan seterusnya sampai ke Teluk Love, Pantai Payangan, Jember.
Rute yang kami lalui sangat mudah,
tidak berkelok-kelok [ya ada belokan, tapi sedikit], pokoknya lurus aja dah,
ngikut jalan. Aspalnya juga mulus, cuma pas deket ke pantai agak sedikit kasar,
tapi tetep aspal.
1 jam kemudian, tepatnya Pukul
16.30 WIB
BEACH!
Kami tiba di pantai Payangan. Kami
segera memarkirkan motor [bayar Rp. 5000, dibayar pas mau pulang] dan melangkah
mendekati pantai. Langkah kami pelan saat melewati pasir pantai berwarna
abu-abu gelap, tentu saja! Karena kami menggunakan sepatu, hm... tiket masuk
yang harus dibayar Rp. 5000 perorang. Setelah gerbang masuk, kami langsung
disuguhi sebuah bukit tinggi berwarna cokelat terang, dengan beberapa rumput
ilalang yang kering tumbuh di beberapa bagiannya serta terdapat bebatuan
menyembul di permukaan bukit. Yup! Begitu,
karena sekarang sedang musim kemarau, kesannya garing, jalan menuju keatas
berupa tanah padat berpasir. Hati-hati terpeleset!
Setelah sampai [bukan dipuncak
bukit paling atas], kami menikmati sejenak suguhan pantai laut dengan ombaknya
yang bergemuruh menabrak bebatuan karang, selain itu, sesuatu yang kami cari,
matahari tenggelam, mulai beraksi, menyulap langit yang biru menjadi jingga yang
mentereng! Uhuy! Kami menyempatkan foto beberapa kali, hingga tidak lama
kemudian, kami memutuskan turun.
Kami mencari pantai bukan bukit!
Pantai berada disebelah bukit,
tidak jauh. Ada pantai karang dan pantai pasir. Pantai karang, diapit oleh dua
bukit yang menjulang, dibibir pantai dipenuhi batuan yang berserakan, juga terdapat
batuan yang menumpuk menyerupai bukit kecil. Batuan seluruhnya nyaris tertutup
kerang-kerang kecil. Kasar. Ombaknya besar dan ribut menerjang batuan-batuan
itu. Sunset bisa dilihat dari sini,
tapi posisinya menyempil dekat dengan bukit, agak tertutup dan kurang puas
dipandang, tapi tetap cantik!
Pantai pasir, jaraknya lebih jauh
kalau berangkat dari bukit. Pasirnya berwarna hitam, ombaknya tidak seganas di
pantai karang tadi, lebih tenang. Pengunjung lebih banyak di situ, hehe...
sayang sekali, disini sunset kurang terpandang
begitu bagus, jika ingin lebih nyaman menikmati sunset, kalian harus berjalan lebih jauh lagi.
Yah... kami sudah cukup lelah,
daripada harus berjalan lebih jauh lagi, kami memutuskan untuk menikmati
pemandangan di pantai karang saja. Tak apalah, meski sang surya tak begitu
jelas terlihat, kami sudah cukup terhibur. Next!
Kami melanjutkan agenda memotret dan menyempatkan untuk membuat timelapse juga. Videonya bisa segera
kalian lihat di channel youtube ku, hehe... [dari tadi promosi terus ya, wkwk..
yo ben!]. kami menikmati jingga dan
seluruh waktu menuju kegelapan di sana, lebih tepatnya hingga setelah maghrib. Sebenarnya
aku agak kurang nyaman berada di luar seperti itu ketika waktu sore menjelang
maghrib, entah mengapa. Tapi untuk saat itu, aku sedikit tidak peduli, karena
aku sedang berlibur [kedatangan tamu tak diundang, wkwk.. itulah!], jadi sedang
gugur kewajibanku untuk beribadah.
GO HOME!
Setelah puas, mungkin sekitar
masuk isya’ kami memutuskan pulang. Sebelum pulang ke kos, kami mampir mencari
makan malam. Rencana awal ke Ayam Nelongso, langganan temenku sekamar, tapi
kali itu ia ingin mencoba ke tempat lain, bosan katanya. Akhirnya kami
memutuskan pergi ke Swiwings. Memesan 2 porsi makanan, dengan total Rp. 34.000,
nggak pakai lama, kami langsung dapat menu dan meluncur menuju meja yang kami
mau, di lantai dua. Entahlah, bagiku semua makanan sama saja, sama enaknya,
nyaris tidak ada menu yang kuanggap spesial [mungkin ada, tapi sangat sedikit
sekali, bagiku lo ya], jadi aku tidak masalah, mau makan dimana dan menu apa
saja, asal bukan sesuatu yang membuat gigiku sakit, mual dan alergi, eh, dan
budget mencukupi, wkwk.
Sudah, akhirnya kami sangat
lelah, sampai kos sekitar pukul 20.30 WIB. Begitu sampai dan membuka pintu, temanku
sekamar langsung memangsa kasur, berbaring dan entah kapan mulainya, ia sudah
lelap tak berdaya. Sedangkan aku masih sempat memindah file dari memori kamera
ke laptop, mengecek satu per satu hingga akhirnya tak sadar juga kapan aku
tertidur.
Sekian, terima kasih...
Salam coret!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
By: NZR
Alhamdulillah on time nulis, hehe...
Oiya! Dimanapun dan
bagaimanapun suatu tempat wisata, bagiku semua sama indahnya, cantik dan
menghibur, tidak terkecuali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar