Follow Us @nila_zulva

Kamis, 12 Desember 2019

SELEKSI FREELANCE CONTENT WRITER | SUNDAY LAB


SELEKSI FREELANCE CONTENT WRITER | SUNDAY LAB

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Okay, hold on... wkwk opo sih?!

Ya, jadi, di tulisan kali ini, aku mau sharing lagi tentang proses seleksi nyari kerja menjadi freelance content writer [sesuai judul]

Gimana sih? Dapat loker kayak gitu darimana kak? Seleksinya gimana? Susah kah? Ribet kah? Harus pinter? Dan bla, bla, bla.. okay! Langsung aje! Cus!

NEMU LOKER FREELANCE CONTENT WRITER | CERITA AWAL

Jadi, awal ceritanya begini, karena aku sudah mahasiswa semester akhir yang sedang berada pada fase atau kondisi bingung, tidak hanya mikir skripsweet yang tak kunjung usai tapi juga mikirin gimana nyari duit tambahan yang halalan toyyiban, huehehe

Nah! langsung aku kepikiran buat nyari loker alias lowongan kerja, “nyarinya dimana kak?” Dimana aja bisa kok! Di sosmed [Instagram, Facebook, Google, jobstreet, grup telegram, grup whats application, dll.], info temen, keliling di jalan raya sambil siapin mata buat tengok kanan-kiri, kali aja ada yang nempel kertas bertuliskan LOKER, atau, bisa juga ngecek dinding pengumuman di kampus. Okeh?! Lanjot!

Waktu itu! Tanggal 02 Desember 2019 aku iseng nyari loker di Instagram, intinya nyari kerja yang nggak repot dan cocok sama passion, eh! Nggak repot, pokoknya sistem kerja online yang nggak perlu wara-wiri karena aku nggak ada kendaraan pribadi. Passion! Aku sengaja nyari dan milih loker yang nggak jauh-jauh dari content writer dan graphic desainer, karena aku merasa passionku cocoknya di situ, hehe... oke!

Nah! setelah bertapa ngadep layar ponsel, kepo sana-sini, stalking, dan scroll layar hp dari atas ke bawah atau sebaliknya, ngetik searching #loker #freelance #lokeronline dan semacamnya, akhirnya! I found you! SUNDAY LAB!

Yup! Ini nih!


Oke deh! Kayaknya cocok! Langsung semangat pengen budal ngirim CV + Portofolio sesuai yang diminta. Nah! sehari setelah tahu info itu, tepatnya tanggal 03 Desember 2019, aku segera mempersiapkan berkas-berkas yang sekiranya patut untuk tak kirimkan ke email Sunday Lab!

Singkat aja ya, jadi, aku nyiapin:

* File CV [.jpg] yang tak desain sendiri [pakai aplikasi CorelDraw] lengkap dengan karangan deskripsi kemampuan yang sekiranya bisa tak persembahkan kepada yang mulia HRD, hehe
* File foto [.jpg] yang sekiranya eyecatching wkwk
* File surat lamaran [.pdf] lengkap dengan scan ttd hehe
* File portofolio [.pdf] yang di dalamnya memuat beberapa karya yang sekiranya nyambung sama posisi yang tak lamar yaitu Content Writer

Oke siap! Cus langsung tak kirim lewat email resmi Sunday Lab! Eits! Jangan lupa ya! sebelum kalian klik send, kalian harus perhatikan kelengkapan dan kebenaran alamat. Maksudnya gini, alamat email yang dituju sudah benar atau belum, kasih tulisan di subjek email, kasih kalimat pengantar di badan email [kayak salam pembuka atau kata-kata meminta izin karena kalian mau melamar, intinya gitu]. Penting lo ini! Biar si HRD setidaknya bisa sedikit menilai kesan attitude yang baik dan sopan dari kalian. Hehe...

Okay! Next!

SELEKSI 1

Sehari setelah aku mengirim berkas lamaran, tanggal 04 Desember 2019 siang, aku dapat pesan WA dan email dari Sunday Lab! Intinya memberitahukan kalau aku lolos dan diarahkan untuk seleksi selanjutnya!

Nah! Seleksi 1 yaitu menjawab soal Psikotes secara online!

Jadi, pihak Sunday Lab mengirim 2 file soal Psikotes di emailku [format excel], aku diminta mengerjakan seluruhnya dengan batas waktu pengumpulan kurang lebih 1x24 jam.

Pertama menerima email aku langsung antusias karena merasa tertantang wkwk, ndeso banget saya ya, bodo amat, emang seru kok! Okay! Jujur aku paling suka kalau diminta menjawab soal psikotes, hehe

SELEKSI 2

Okay, aku sebenarnya nggak terlalu mikirin perkara apakah jawaban psikotesku memuaskan atau tentang diterima atau tidak, intinya aku hanya fokus menjalani semuanya aja, let it flow, let it go, wkwk

Nah! Alhamdulillah, tanggal 04 Desember 2019 sore, deket banget ya jaraknya dari seleksi 1 wkwk, ya gitu pokoknya, aku dapat pemberitahuan lagi lewat pesan WA dan email, bahwa aku lolos ke tahap 2.

Masih sama ya guys, di tahap 2 ini aku masih dikasih tugas yang sama yaitu ngerjakan soal psikotes secara online dan batas waktu pengumpulan juga sama, sekitar 1x24 jam. Sedikit beda nih, kalau seleksi ke 1 soal yang diberikan yaitu 2 file format excel, kalau di seleksi ke 2 ini dikasih alamat form google questioner, di sana aku disuruh ngisi 100 soal psikotes, wew! Lumayan banyak sih! But, it’s okay! Hehe

Dah gitu doang!

SELEKSI 3

Nah ini nih! Seru ini! Wkwk

Di seleksi ke 3 ini, namanya TES KEMAMPUAN!

Si pihak HRD dari Sunday Lab seperti biasa memberitahukan lewat pesan WA dan email untuk tahap selanjutnya! Cus segera cek email! Nah! di email ini aku dikirimi 1 file .word yang di dalamnya tertulis 3 pertanyaan disertai masing-masing penjelasannya lengkap! Tentang apakah? Yup! Tentu tentang kepenulisan! Jadi ada tiga soal:

* Soal membuat artikel [tentang produk kopi susu]
* Soal membuat konten iklan [tentang pancake ice cream]
* Soal membuat caption dari 6 gambar [seluruh gambar temanya kuliner]

Batas pengiriman seperti biasa kurang lebih 1x24 jam, tepatnya tanggal 07 Desember pukul 23.00 WIB!

SAD L

How stupid am I?! Hm... nyesel kan, why? Jadi begini, karena pada seleksi ke 3 aku sedang ada kegiatan dan tugas lain, jadi aku agak kurang fokus buat ngerjakan tes freelance dari Sunday Lab. Tanggal 07 Desember 2019 malam hari sekitar pukul 22.00 WIB aku baru selesai ngerjakan seluruh pertanyaan tes kemampuan ini. Aku merasa lelah, capek, dan ngantuk, alhasil, aku ketiduran! Belum sempat ngirim file jawabanku ke email si HRD Sunday Lab! Oh... padahal batas pengumpulan terakhir tinggal 1 jam!

Akhirnya aku baru bangun sekitar pukul 23.50 WIB, begitu bangun aku langsung auto duduk dan bingung dan buru-buru dan nepuk jidat! Hehe... hadeh! Baru inget aku belum ngirim jawaban dan lihat jam udah jam segitu! Hm... tanpa mikir banyak langsung buka Gmail, ngirim pesan ke Sunday Lab, entah terdiskualifikasi atau tidak yang penting aku ngirim dulu, kali aja masih dimaklumi wkwk.. haduh, ceroboh!!! Telat ngirim 50-an menit cuy!

Okay, sedih aku tuh! Ya... meskipun misal aku bisa ngirim tepat waktu, nggak nutup kemungkinan aku tetap ditolak ya kan, tapi insiden terlambat ngirim kayak udah ngasih kepastian bahwa aku terdiskualifikasi hm.... dan... apa yang terjadi selanjutnya???

Yup! Tidak ada kejelasan lagi, tidak ada lagi pesan WA, tidak ada pesan email, atau yang lainnya
Dan... kupastikan memang aku terdiskualifikasi, otomatis tertolak!

Hm... ya udah lah ya, mungkin memang belum jodoh, eh! Belum rezeki, wkwk... mungkin memang harus belajar lagi

CATATAN:

Oiya, mungkin dari kalian ada yang bertanya-tanya,

Kak, kok itu nggak jelas alur seleksinya? Nggak ada pemberitahuan alur seleksikah? Atau... kok nggak tanya alur seleksi ke HRD nya?

Ya, aku sendiri dari awal juga sempat kepikiran untuk coba tanya tentang alur seleksi, di pesan email juga sudah tertera nomor si HRD, di pesan WA pun aku juga punya kesempatan buat tanya, tapi... aku merasa nggak perlu tanya, soalnya aku tipe orang pemikir, ntar kalau aku tahu alurnya aku bisa mikir sampai kemana-mana dan banyak argumen di kepala, pusing kan, jadi mending aku nggak tanya dan milih jalani aja apa yang harus dijalani wkwk.. udah gitu

Iya, kurang lebih begitu ya guys, sedikit cerita yang kiranya bisa tak share ke kalian

Memang ini bukan jenis LOKER perusahaan besar yang bergaji gede berjuta-juta, tapi  setidaknya bisa ngasih gambaran ke kalian, gimana sih model seleksi nyari kerja?! Gitu

Kalian juga bisa cek tulisan sebelumnya tentang LOKER WO, bisa kalian baca dengan

Setiap perusahaan punya cara tersendiri buat merekrut calon pekerjanya ya, hehe...

Ngomong opo sih! Wkwk

Sudah ya, sekian tulisan kali ini, semoga bermanfaat...

Salam Coret!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

BY: NZR
Motivasi kalian nyari kerja apaan si? Bolehlah cerita di komentar, aku ngerasa salah satu motivasinya buat ngoleksi kegagalan, wkwk seru loh ikut seleksi-seleksi kayak gitu! Ada sensasi deg-degan tersendiri wkwk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar