Follow Us @nila_zulva

Minggu, 21 Juni 2020

The Story of Minta Surat SKCK di POLRES dan Tutorial [Ponorogo]

The Story of Minta SKCK di POLRES dan Tutorial [Ponorogo]

Bismilahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Wah.. rasanya sudah kayak bertahun-tahun nggak ada tulisan terbit dari blog ini, padahal tulisan terakhir baru terbit 2 bulan lebih sedikit yang lalu hehe, tepatnya 3 April 2020 kemarin, kemarin?

Okay! Alhamdulillah nih, aku mau nulis lagi, sharing pengalaman yang ... sepele? Atau... memalukan? Hm... entahlah, yang pasti sesuai judul ya, tulisan ini akan bahas gimana caranya buat Surat Keterangan Cacat Kepolisian [SKCK] dan bumbu-bumbu petualangan di dalamnya! Yoh! Langsung!

Jadi begini pemirsa, eh! Teman-teman, wkwk

Pada 28 Mei 2020 yang lalu, aku sama temenku satu desa, namanya si Mas, lengkapnya Masrurotin [temenku ini pernah tercantum juga di salah satu tulisan di Blog ini berjudul NikmatnyaMudik Jember-Ponorogo di Tengah Wabah Covid-19 [Catatan Perjalanan]] oke, lanjut! Tidak penting!

RONDE 1

PENGANTAR [FAIL]

Nah, pada Kamis pagi menjelang siang, aku dan si Mas berencana untuk pergi ke Polres Ponorogo yang berlokasi di Jalan Bhayangkara No.60, Banyudono, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia Raya Merdeka Harga Mati 63413. J

FYI. Sebelumnya nih, rencana nyari surat SKCK sebenarnya sudah ada sejak berhari-hari, berminggu-minggu sebelumnya, but... entah mengapa, ya gitu, tertunda terus, hm... dasar!

Nah, sudah siap nih, Kamis pagi! Pakai baju rapi, pakai masker [Ingat! Masih pandemi Lur!], dan bawa berkas persyaratan buat minta SKCK, ngeng! Naik motor menuju Polres Ponorogo.

Entahlah, mungkin karena efek dari aku dan si Mas ini memang sebelumnya merantau sekitar 4,5  tahunan di Jember ujung etan [timur] sana, dan kini sudah lulus terus alhamdulillah sudah pulang ke rumah di Ponorogo, tapi kita justru merasa jadi anak perantauan di kampung halaman sendiri, nggak tahu apa-apa woy!

Lumayan parah sih, nggak tahu tempat-tempat umum yang harusnya sebagai orang asli Ponorogo tahu! Bahkan, Polres pun kami sempet ragu lokasinya di mana?! Haduh! Payah!

Tapi memang di Ponorogo ini ada aturan lumayan baru untuk pemberlakuan jalan satu arah, dan di sanalah kesalahan kami.

Ketika sudah meluncur mendekati Polres, mau sampai nih, depan gerbangnya Polres pas! Kita yang dengan muka polos seperti biasa, kaget bukan kepalang! Wkwk [lebay ya, biarin!].

Iya, kaget! Seorang polisi paruh baya, tiba-tiba nyegat kami dan bentak! Seketika aku dan si Mas langsung gobl*k dadakan dong, kita rada agak kurang nyaut kenapa si Pak Polisi tiba-tiba menghadang di depan kami yang lagi santuy mau merapat nyari tempat parkir.

“Satu arah tahu!!!? Satu arah tahu tidak?!” kira-kira begitulah kata Pak Polisi yang tiba-tiba menghadang ngomong pakai gas pol.

Aku yang dibonceng di belakang auto ngah-ngoh lola agak bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, sedangkan si Mas yang di depan, gelagapan nanggepin semprotan si Pak Polisi.

Oalah! Rupanya kita salah arah ya Allah... alias melawan arus.

Tahu apa kelanjutannya?! Wkwk

Setelah insiden itu, kita justru langsung puter balik, gas pol, dan banting setir menuju super market! Wkwk

Niat awal mau nyari SKCK seketika kandas di depan gerbang Polres. Haduh... ya... gimana ya, sebagai manusia yang tercipta dengan hati yang mudah ambyar dan nyali yang nggak sekuat manusia lain, dibentak Pak Polisi gitu doang, sudah sukses bikin aku sama si Mas jantungan dan menciut bagai butiran Rinzo yang sekali dikucek langsung ilang tak berbekas, payah pake buanget!

Kita sampek mikir berkali-kali, berteori konspirasi (iya serius!), dan akhirnya ogah beneran mau balik ke Polres kecuali pulang dulu buat ganti baju, biar nggak kepergok dengan Pak Polisi yang sama, biar nggak malu. Next!

RONDE 2

SUCCES BUT FAIL

Nah! Setelah sebelumnya terjadi insiden disemprot Pak Polisi gara-gara salah arah, hari berikutnya, tepatnya Jumat, 29 Mei 2020, aku dan si Mas budal lagi menuju Polres, kita berangkat sekitar jam 10 an pagi. Ngeng!

Okay! Sampai! Belajar dari kesalahan nih, kita nyari jalan yang searah, yang baik dan benar sesuai aturan, hm...

Okay! Parkir, aman, meluncurlah kami ke Polres, nah! seperti biasa, dengan tampang polos, kami agak celingukan pas masuk, terus akhirnya dipanggil seorang polisi yang mungkin lagi jaga piket di deket gerbang masuk.

“Mau ngapain mbak?” begitu kira-kira pertanyaan seorang polisi yang mencurigai muka bingung kami.

“Mau minta SKCK pak,” itu jawaban kami.

MASUK POLRES ABSEN DULU

Okay, ternyata, kalau dari gerbang masuk Polres Ponorogo, di sebelah kiri dari gerbang pas, itu ada sebuah ruangan penjaga yang di depan ruangan itu ada meja tempat buku absen pengunjung berada.

Pengunjung Polres yang berkepentingan kudu absen di buku itu, nulis Nama, Alamat, Keperluan, dan Tanda Tangan [seingatku itu ya].

Nah! setelah absen ditanyai lagi,

“Sudah tahu ruangannya mbak?”

Ya jelas lah! Belum tahu pak! Okay, tempat buat SKCK ada di sebelah kiri dari gerbang masuk Polres Ponorogo, jadi masuk dulu, lurus sedikit, lalu belok kiri agak masuk lagi, nah bagian kiri pas! Wkwk. Paham nggak?

Pokoknya ada gedung, di depannya ada beberapa meja kursi panjang, di tembok depan terpampang beberapa banner tentang petunjuk pembuatan SKCK dan surat-surat yang lain.

Nah! aku dan si Mas sampai di depan ruang pembuatan SKCK, but, kita berhenti dulu buat nyiapin berkas sambil baca banner aturan pembuatan SKCK. Dan... What The F?!

Berkas yang kita bawa ada yang kurang woy! Kurang ajar! Wkwk

Rupanya, syarat buat SKCK ialah:

Fotokopi KTP 2 lembar

Fotokopi Akta Kelahiran

Fotokopi Kartu Keluarga (KK)

Fotokopi Ijasah terakhir

Foto berwarna 4x6 background merah 3 lembar

Uang Rp 30.000

Aku dan si Mas nggak bawa fotokopi akta kelahiran! Hadeh! Ya sudah, akhirnya kami memutuskan kembali pulang, ngambil akta kelahiran, difotokopi dan segera balik lagi ke Polres hari itu juga.

Oiya, FYI, pelayanan pembuatan SKCK di Polres Ponorogo hari Senin – Jumat, buka mulai pukul 09.00 WIB – 13.00 WIB.

RONDE 3

MISSION SUCCES

Nah! setelah berkas lengkap, kami kembali meluncur ke Polres dan masuk ruangan khusus pembuatan SKCK, di dalam ada beberapa petugas. Kita langsung nyerahin seluruh berkas dan bilang, bahwa kami buat SKCK untuk kepentingan melamar pekerjaan, terus kami dikasih kertas borang tentang biodata dan lain-lain yang harus diisi.

Aku dan si Mas langsung keluar ruangan dan duduk di depan ruang pembuatan SKCK itu tadi, sambil mengisi borang secara lengkap. Okay! Setelah selesai, kami segera masuk lagi dan menyerahkan borang, setelah itu kami bayarkan uang sejumlah Rp 30.000. Terus kita dikasih SKCK yang sudah jadi masing-masing 1 lembar, wkwk ya iyalah.

Oiya! SKCK ini berlaku 6 bulan ya, kalau mau dipake lagi bisa, caranya dengan diperpanjang.

HAH! Akhirnya kelar juga buat SKCK, lebay banget pake acara nggak jadi buat gara-gara kepolosan dan kepayahan kita nggak tahu aturan lalu lintas, terus kudu balik lagi gara-gara nggak tahu syarat berkas yang dibutuhkan apa aja, haish!

Yah, alhamdulillah SKCK sudah di tangan,

Hikmah yang dapat diambil adalah, Sebelum Mencapai Kesuksesan, Maka Harus Melewati Kegagalan dan Belajar dari Kegagalan Dahulu, wkwk

Sudah ya, hm.. selama ini ku baru nyadar, nulis kayak begini ngabisin waktu 1 jam 30 menit, what!?

Okay, sekian, terima kasih, semoga bermanfaat!

Salam coret!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Haduh, gambar banner hasil jepretanku tentang keterangan alur ngurus SKCK dan perpanjangannya terhapus guys! So sad... L


Tidak ada komentar:

Posting Komentar