Sedih Ada di Mana-Mana
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya 100 miliar persen menjamin bahwa saya
manusia biasa, bukan malaikat dan bukan jenis makhluk hidup lainnya, sekali
lagi, saya MANUSIA!
Saya bisa sedih dan senang, sekali lagi, saya
bisa SEDIH dan SENANG
Iya, manusia itu istimewa, punya akal dan hati,
punya emosi, punya pikiran yang logis, sudah cukup, saya tak perlu berceramah
ngalor ngidul omong kosong tentang itu,
Kepribadian manusia itu macam-macam, dan saya
yakin sekali, siapapun orangnya, sekuat apapun dia, selama manusia, saya yakin
pernah merasa senang dan sedih, bisa merasakan itu, kalau tidak, pastilah ada
kesalahan dalam dirinya
Sekali lagi, siapapun orangnya manusia itu,
pasti merasakan senang dan sedih kapanpun waktunya,
Inti dari tulisan ini, saya cuma pengen nulis, ‘SAYA
CAPEK, SAYA LELAH,’
Bukan, bukan lelah fisik, tapi lelah emosi.
Baru saya sadari tampang datar saya rupa-rupanya telah sukses terpampang nyata
kepada siapapun yang melihat saya
Tampang datar saya, mungkin banyak yang menilai
bahwa saya tak ada masalah, hidup saya sedatar wajah saya yang tanpa ekspresi,
iya begitu,
Ketika sedang sedih, seseorang yang sedang di
dekat saya secara tulus ternyata menganggap saya sedang biasa saja dan tidak
terjadi apa-apa, dan itu tidak terjadi satu kali saja, tapi beberapa kali
BUT! Tahukah kalian, bukan berarti wajah baik-baik
saja, jiwanya juga baik-baik saja, TIDAK! ITU SALAH BESAR! Saya tegaskan SAYA
MUAK!
Mungkin ini agak lebay tapi… seakan-akan kayak tokoh
Joker di film Joker, orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti, ya…
bukannya saya menganggap saya orang baik tapi… yah begitulah,
Kok rasa-rasanya saya ingin jadi orang jahat
saja, (naudzubillahimindzalik), ya jangan juga sih, saya sendiri tidak
ingin, tapi… beberapa hal membuat diri saya menjerit-jerit di dalam, ingin
rasanya meledak, ingin rasanya menjotos tembok sampai rubuh, ingin rasanya
teriak sekeras-kerasnya di alam bebas…! Ingin sekali!
Entah mengapa di satu momen saya merasa menjadi
manusia yang dianggap robot, dikira saya tak punya hati, dikira saya tak bisa
merasakan apapun?
Berkali-kali saya bertanya pada diri saya, baik
dan bodoh apa bedanya? Apa saya sudah di jalan yang benar berbuat baik? Atau
sebenarnya saya bodoh? YANG MANAAAAA?
Di zaman sekarang yang banyak sekali orang
gencar menyuarakan bahagiakan diri kalian, beri penghargaan diri kalian,
utamakan keselamatan diri kalian! Intinya mengamankan diri sendiri dulu baru
membantu orang lain, but!
Entah mengapa saya seperti tidak ada kesempatan
untuk menyelamatkan diri saya sendiri? Entahlah, apa mungkin cuma anggapanku
saja aku tidak bisa?
Tapi rasanya sakit sekali, ingin rasanya saya katakan
di depan wajah kalian, ‘Hey! Aku sedang bingung, aku sedang gelisah, aku sedang
tidak baik-baik saja! Aku sedang sakit!’
Ada apa dengan kalian ini???
Yah… mendengar kisah nabi-nabi terdahulu, mendengar kebaikan beliau-beliau pendahulu yang bak malaikat, atau bahkan melebihi malaikat
Coba, lakukan apa yang beliau-beliau lakukan
itu sekarang, entah mengapa aku yakin, mohon map, bukannya dianggap baik, tapi orang-orang
justru akan menganggap bodoh, karena baiknya kelewatan, kebablasan, mana ada
sekarang ini orang rela sakit demi keselamatan orang lain? Ha???!!! Yang ada malah
dikira, ‘bodoh banget sih! Lu ngapain kayak gitu?! Lu ngapain rela repot-repot
demi orang lain yang nggak peduli sama diri lu? Ha! Ngapain???!’
Iya kan!?
Oke, mungkin begini, biar saja, biar itu urusan
dirimu dengan Allah, lanjutkan saja apa yang menurutmu baik, but! Ah… sudahlah…
rasanya tak sanggup lagi,
Sekali lagi, sakit sekali…
Ada beberapa keluhan yang saya rasakan, tapi
entah mengapa orang yang bersangkutan tak pernah bisa mengerti atau memahami?
Iya, iya, saya jelas sangat sadar dan sangat tahu, mungkin posisi saya memang
sedang lebih baik dan bisa membantu, but!
Masalah tidak hanya pada dirimu saja, saya juga
bermasalah, sekali lagi, saya juga ada masalah! Setidaknya, ah, sudahlah!
Pada akhirnya, saya cuma bisa mengakhiri semuanya
dengan AH… SUDAHLAH! Lalu saya akan mengeluh lagi sedih dan sakit lagi, lalu AH….
SUDAHLAH lagi, begitu seterusnya, ☹
Terima Kasih
Semoga bermanfaat?
Salam Coret!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
By. NZR
Saya menulis ini sambil kehujanan, pipi saya
basah, dan saya harus mengusap umbel saya yang beler
Huh… Tarik napas, All is Well…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar