Sore yang Sesak
Suatu sore
Kita
berangkat, mengayuh sepeda
Kita semua senang
Tidak, bukan kita, tapi kalian
Aku juga
senang, tadinya, tapi kesenanganku perlahan jatuh seiring roda sepedaku
berjalan
Sambil
bernapas kesusahan, ku coba melaju secepat roda kalian
Sambil
menahan kehujanan, ku coba meringis dalam diam, berbahagia sebahagia kalian
Namun, entah
mengapa rodaku menjadi lebih lambat, semakin lambat
Aku menjauh
tanpa sadar
Ku ingin
mencoba, tapi tak sanggup
Aku
sempurna kehilangan arah
Akhirnya,
kunikmati ketertinggalan ini
Kunikmati
kesendirian ini, lagi, lagi, lagi
Hanya bersama
roda-roda ini, tak ku sangka gerimis itu akhirnya jatuh juga
Tapi sesegera
mungkin kuhapus dengan sekali napas berat yang sulit
Andai kalian
tahu, sore itu, andai kalian tahu
Perjalanan
yang kuharapkan menjadi hiburan justru menjadi wahana mencekam yang menakutkan
Memorinya
bahkan tak menghilang ditelan belasan bahkan puluhan bulan
Satu lagi
koleksi buram yang siap kapan saja menghantuiku dan aku masih membisu
Terima
kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar