TAK ADA UANG DI DOMPETKU, INILAH YANG TERJADI
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saudara-saudariku, segala jenis,
seluruhnya, semuanya, hehe...
Tulisan ini adalah tulisan gagal
yang telah mengalami kegagalan berkali-kali sampai lupa gagal ke berapa kali?
Iya, tulisan gagal, selalu gagal terabadikan dalam sebuah tulisan, entah
dimenit keberapa, dihari keberapa, atau berapa lama tulisan ini akan termuat
menjadi tulisan, entahlah...
Berkali-kali kutulis,
berkali-kali pula ku hapus...
Aku terlalu pecundang untuk
membebaskan diriku sendiri, iya
Mengakui pemikiranku benar dan
memberikannya tempat untuk hidup, itu sulit
Setiap kali ia datang, sekian
detik kemudian, segera kutebas dengan hal lain yang lebih umum dan nyatanya
bertolak belakang dengan pemikiranku, kemauanku, dan pembenaranku
Aku begitu tega membunuh apa yang
murni muncul dari diriku sendiri, aku kesulitan memberikan cukup ruang dan
waktu untuk menikmati apa yang sebenarnya kumiliki, dan justru membiarkan benda
asing dari luar mengisi diriku yang payah ini
Sejak kusadari aku mempunyai suatu
perbedaan dalam diriku, aku semakin yakin bahwa diriku memang begitu adanya...
hingga semakin hari, perbedaan itu semakin nyata kuwujudkan, karena aku tersugesti
menjadi berbeda itu anugerah menjadi unik dan aku senang dengan menjadi seperti
itu
Melakukan hal yang tidak biasa
dilakukan orang atau kau tidak melakukan seperti yang biasa orang lain lakukan,
itu yang menjadikan berbeda
Sebenarnya tidak juga, aku tetap
membiarkan hal tidak biasa yang terjadi dalam diriku tetap terjadi tanpa
pencegahan atau penghapusan untuk terulang di waktu selanjutnya, namun aku
tidak mendemonstrasikan itu, tidak menjelaskan mengapa hal itu terjadi kepada
orang lain, dan itu masalahnya
Orang lain bukanlah peramal yang
bisa membaca pikiran orang lain juga, mereka butuh penjelasan dari seseorang, agar
tidak salah paham dan menganggapmu aneh dan aku kesulitan menjelaskannya
Tulisan ini muncul ketika kesan
teristimewa (dua kata sebelum ini adalah klunya) memudar karena terlewat batas
dan menuju keterlaluan, aku sedih karena ironisnya tulisan ini tertulis oleh
sumber yang seharusnya mampu bertahan indah sampai kapanpun
Bingung kan?! Aku ini bahas apa
sebenarnya?! Ahahaha
Ini paling mendasar
MAKANAN
Semua orang butuh makan, tentu
saja! Semua makhluk hidup ciptaan Tuhan, semuanya butuh makan
Manusia butuh makan, butuh
camilan, minuman, butuh variasi menu, rasa, harga, fasilitas pendukung saat
makan, kualitas kebersihan, dan tuntutan yang lain-lain, yang rumit banyak
sekali
Sebagian orang cinta pada
makanan, ketagihan, dan penasaran tentang menu baru apalagi yang tengah hits di
pasaran?! Kemudian mereka akan mulai membicarakan itu (semacam menggosip),
mempertanyakan menunya apa saja? Harganya berapa? Lokasinya dimana? Siapa
pemiliknya? Artis? dan berimajinasi tentang cita rasa dari varian menunya.
Semuanya dibahas dan bisa menjadi topik utama yang mampu bertahan hingga
berjam-jam
Baik, ini perkara yang amat
sepele dan sangat tidak penting sekali, aku tahu
Tapi, untuk tulisan macam ini,
aku berhak membiarkan perasaanku berperan sebagaimana mestinya
Aku? Sebagai golongan minoritas,
aku tidak terlalu peduli dan agak... bukan kurang suka sebenarnya, hanya agak
risih ketika membicarakan makanan, dan sudah dipastikan sebagai manusia biasa,
dalam diriku pasti muncul perasaan agak miring ketika posisi sedang berada
duduk membisu di tengah-tengah orang-orang yang sedang asyik dan seru
berbincang-bincang tentang makanan, sedangkan aku tidak
Aku tidak peduli tentang makanan
baru terupdate yang sedang ngehits
atau viral, super lezat, atau makanan mendunia milik selebriti manapun yang
akan segara launching minggu depan.
Aku tidak peduli dengan seberapa unik bangunan restoran atau tempat makan yang
baru muncul di kota ini. Aku tidak peduli seberapa mahal dan bergengsi makanan
terkenal itu. Aku tidak peduli seberapa keren itu semua. Ingin ku berkata
kotor... but, no!
Ini perasaan miring itu, kurang
lebih seperti ini, atau.. mungkin ini juga berlaku untuk pembahasan topik lain
dengan kondisi serupa. Ketika orang-orang didekatmu sedang berkumpul dan
membahas sesuatu yang tidak cocok untuk otakmu, maka yang terjadi... aku
mendadak merasa menjadi orang terbodoh di dunia, perutku akan terasa mual
(karena mendengar perbincangan heboh mereka terus-menerus), pemikiranku selalu
tidak bisa mencerna pembicaraan mereka, dalam hati akan muncul
penolakan-penolakan karena mendengar sesuatu yang tidak begitu kusuka, ngantuk,
ingin enyah secepat mungkin, dan perasaan tidak nyaman yang lain
Yah! Mungkin memang ini tidak
penting dan tidak jelas, akupun tidak menolak itu, aku sadar
Pertanyaannya, mengapa perasaan
miring ini bisa muncul?
Satu kata kunci yang paling umum,
paling populer dalam posisi sebagai sumber kerumitan hidup di dunia ini. Uang!
Iya! Tentu saja! Karena uang yang
kumiliki selalu terbatas, tidak seperti yang orang lain miliki, tidak sebanyak
mereka. Itulah yang mempengaruhi pemikiranku! Karena aku tidak punya uang
lebih, maka masa bodoh dengan makanan bertarif tinggi dengan fasilitas eyecatching dimanapun, yang terpenting
ialah makanan yang bisa kumakan, makanan yang jelas halal dan bersih, itu sudah
cukup. Lauk sederhana pun, menu yang tersedia di warteg, itu sudah luar biasa
nikmatnya, jadi tak perlu lagi kupikirkan menu-menu yang sebenarnya sama di
tempat keren yang disebut restoran
Buat apa beli makanan yang sama
dengan perbedaan harga yang fantastis hanya karena embel-embel itu makanan
milik artis, fasilitasnya lengkap, tempatnya keren dan hits! Apalagi
membicarakannya menjadi topik utama saat sedang berkumpul, apa-apaan itu!?
Daripada buang-buang uang hanya
karena makanan, mending uang itu kubelikan sesuatu yang lain, yang lebih awet
(buku, alat musik, atau benda-benda penting lain yang lebih dibutuhkan)
FASHION
Aku benar-benar tidak mengerti
dengan cara berpikir sebagian orang yang suka mengomentari secara berlebihan tentang
cara berpakaian orang lain. Mengapa?
Semua orang punya kebebasan dalam
melakukan apa yang mereka inginkan dan sukai. Selama semuanya masih normal dan
terkendali mengapa harus dikomentari seperti itu? Apalagi ia berkomentar
tentang gaya berpakaian yang kurang stylish
atau hanya karena seseorang selalu memakai pakaian yang itu-itu saja, what’s wrong?
Kita kan memang tidak tahu alasan
mengapa seseorang melakukannya, mungkin memang karena situasi dan kondisi
sedang menuntutnya untuk tampil seperti itu, mungkin juga mereka sebenarnya
juga tidak ingin begitu, but, ya
itulah yang bisa terjadi. Kita jangan semena-mena menjudge kurang baik pada seseorang, apalagi menggosipkannya
dibelakang, ouch!
I think, masih banyak orang yang suka ikut campur kehidupan orang
lain, apalagi dengan sembunyi-sembunyi alias gosip
BERPIKIR POSITIF
Berpikir positif, sebagian besar
orang mengatakan berpikir positif sangat perlu diterapkan di berbagai hal, but, aku pernah membaca sebuah pendapat
dari seseorang di instagram, dimana ia menganggap berpikir netral itu lebih
baik daripada hanya berpikir positif. Berpikir netral mampu menempatkan pikiran
kita pada posisi dimana kita bisa memahami antara sisi negatif dan positif,
sehingga kita akan lebih mampu mengambil keputusan yang baik daripada ketika
kita mengambil keputusan saat sedang 100% hanya berpikir positif. Mungkin seperti
itu sepahamku, it’s genius!
But, berpikir positif tetap tidak salah 100%, justru berpikir
positif perlu dibiasakan agar mampu memahami dan berpikir untuk menemukan sisi
baik bahkan dalam keadaan paling buruk sekalipun. Ketika pemikiranmu
benar-benar positif dan orang lain tahu akan hal itu dan bahkan dirimu sendiri
tidak menyadari kau berpikir seperti itu, maka disitulah aku semakin tidak
mengerti
Memang dunia ialah permainan, but, jika semua dibuat permainan dan
disepelekan, maka akan timbul sedikit penyakit yang pastinya agak menyakitkan.
Ketika segala hal bisa diubah menjadi lelucon, iya itu akan lucu dan
membahagiakan! Tapi jika terus-menerus?! Dan bahkan pemikiran positif juga
dibuat lelucon? Aku tidak mengerti lagi...
Tidak, aku tidak ingin berpikir
negatif, tapi ketika suatu lelucon tidak lagi terjadi sekali atau dua kali,
namun berkali-kali... sekali lagi, aku manusia biasa, ada sebuah protes kecil muncul
di dalam batinku, yang meminta tempat untuk merealisasikannya dan tulisan
inilah tempatnya
Ide-ide positif semakin kreatif
bermunculan dari pemikiran mereka, lalu seketika menghubungkannya padaku
bersamaan dengan tawa yang lepas mengudara. Lelucon tentang pikiran positif,
dan aku rasa.. aku tampil seperti orang bodoh…. (tulisan ini yang asli berhenti sampai di sini, baris setelahnya aku
tambahkan sekian tahun kemudian saat aku telah yakin akan menerbitkan di blog)
(Sekian ratus hari kemudian)
Sedikit tambahan atau, tulisan baru dan dengan
pemikiran baru
Aku tidak akan menjelaskan kondisiku yang
sekarang, namun aku hanya ingin menambahkan sedikit. Kondisiku sekarang dengan
tulisan lampau ini jauh berbeda. Waktu, situasi, dan keadaan sudah cukup jauh
berubah, dan aku juga mengalami perubahan pemikiran yang cukup berbeda, tentang
topik ini dengan sisi pemikiran yang baru, akan aku tulis di tulisan yang
lainnya, soon…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar