Follow Us @nila_zulva

Jumat, 03 November 2023

YOU WILL NEVER WALK ALONE? REALLY?!

22.15 0 Comments

YOU WILL NEVER WALK ALONE? REALLY?!


Gara-gara mengalami kekecewaan karena diri sendiri juga sih, sampai gak percaya dengan kata-kata You Will Never Walk Alone


Kayaknya 2 kali, aku bikin Instastory pakai kalimat itu tapi kata Never kucoret. Saking aku ngerasa jika dalam hidup kamu harus siap untuk dihadapkan pada kesendirian, jalan sendirian, tanpa siapapun di sampingmu


Aku paling ingat 2 momen yang bagiku sangat mengecewakan, 2 momen yang mirip, yang memaksa dan mengharuskanku jalan sendirian, padahal amat sangat besar aku tak ingin jalan sendirian


Di tengah momen yang mana aku merasa cemas berlebih, aku justru benar-benar harus berjalan sendiri, yang lebih membuat kekecewaaan begitu besar adalah.. langkah awalku yang sebenarnya tidak sendirian, kemudian di tengah jalan, aku ditinggal


Tidak, aku tidak menyalahkan siapa yang meninggalkanku, aku hanya... menyadarkan diriku sendiri bahwa aku harus siap dengan kondisi yang mengharuskanku sendiri


Aku akan mencoba membuat diriku sendiri tegar dalam kesendirian meskipun sebenarnya aku merasa hancur di dalam dan butuh teman


Entahlah, kekecewaan yang muncul seperti, kemarahan tentang... mengapa aku harus merasakan momen sendiri seperti itu? Aku sangat cemas dan gelisah tapi mengapa aku harus melaluinya?!


Di sisi lain, aku mencoba membuat diriku sadar bahwa, momen mengecewakan itu adalah bentuk bantuan Tuhan kepadaku, supaya aku sadar bahwa aku harus keluar dari zona nyaman dan menantang diriku sendiri


Menggugah keberanian dalam diriku yang entah selalu terkubur dan jarang bangkit. Kalau tidak dengan cara dipaksa yang menyiksa seperti itu, pasti sulit bagiku untuk membuat perubahan besar untuk diriku sendiri


Saking aku kecewanya, aku sering berpikir bahwa kalimat You Will Never Walk Alone adalah Bullshit!


Dalam konteks pertemanan, aku begitu yakin dan percaya diri bahwa You Will Walk Alone atau You Will Always Walk Alone adalah yang paling pas, daripada You Will Never Walk Alone


Bullshit sahabat! Aku tidak membenci siapapun, hanya saja, aku takut dikecewakan oleh teman, aku memilih membuat tamengku sendiri


Aku ingin membuat diriku kebal oleh lingkup pertemanan, siapapun yang jadi temanku ya memang temanku dan teman berarti tidak ada ikatan khusus apapun, intinya beda dari sahabat


Karena teman hanyalah teman, maka aku berupaya untuk tidak terpengaruh sedikitpun dengan segala tingkah yang dilakukan teman padaku


Berarti betapa menyebalkan dan mengecewakan seorang teman, aku tak akan terpengaruh, aku tak akan sebal atau kecewa karena ikatan teman tidak ada artinya bagiku, tidak untuk makna yang mendalam

Minggu, 15 Januari 2023

GAJI OH GAJI KENAPA ENGKAU

10.44 0 Comments

 


GAJI

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tiga kali, udah kayak sunnah Rosul tuh.

Cuma pengen nulis unek-unek, untuk ke sekian kalinya wkwk, tentang GAJI yang udah terpampang nyata sebagai judul tulisan ini.

Memang pekerjaan sekarang buanyak banget jenisnya, macem-macem dan sebagian dinilai cukup aneh bagi orang tua generasi old. Tapi… kerjaan nyeleneh kadang bisa hasilin duit lebih gede daripada yang kerjanya rapi berseragam, ops!

Ya... begitulah kondisinya sekarang

Jadi, aku sekarang sedang bekerja di beberapa tempat, ada yang utama dan ada yang statusnya sampingan, nah, yang mau aku bahas yang sampingan ini.

Entahlah ini sepele apa nggak tapi menurutku nggak sepele sih, perkara pengiriman gaji yang kok mesti selalu telat tiap bulannya.

Oke-oke, aku perjelas bahwa namanya juga kerja sampingan, kerjanya nggak seberapa dan gaji memang tidak seberapa. Kecil, kecil banget memang, tapi….. namanya juga duit, mau Cuma lima ribu, bahkan seribu kek, itu tetep aja duit, coba kalau ada duit sejuta tapi kurang seribu? Ya bukan sejuta namanya, karena uang seribu yang kurang.

Artinya? Ya seribu itu tetep terhitung dan penting dan tidak boleh disepelekan! Ya toh?

Nah masalahnya, jujurly aku nggak ngerti dengan kondisi si big boss ini apakah sesibuk itu lantas sampai SELALU TELAT ngirim fee bulananku yang nggak seberapa itu?

Pertama gajian, aku sampai nanya pc langsung, bulan kedua, aku sengaja agak telat pc dua hari dari jadwal gajian yang seharusnya, bulan ketiga, gila sih,

Bulan ketiga aku sengaja nggak pc sampai tanggal 15, padahal harusnya tanggal 10, kebangetan banget nggak sih?

Ya memang jumlah feenya nggk seberapa sih, Cuma, tolong dong, keprofesionalitas Anda sebagai bos, Anda itu pemimpin lo, mohon maaf nih, tapi kayak, saya sadar sebagai bawahan dan pekerja Anda ya... saya mah apa, tapi.. kalau pemimpinnya kayak gitu ya gimana ya…

Oke mungkin sibuk, ada kendala, atau lagi ada masalah, tapi masa iya setelat itu, rajin banget lagi tiap bulan telat? Kan itu memang kewajiban Anda gitu lo, aku penasaran banget sih, itu pekerja lain apakah telat juga dan kudu pc terus tiap bulan pas mau gajian?

Ngerti nggak pas di posisiku? Harus pc tiap bulan minta kiriman fee yang nggak seberapa itu? Kayak orang ngemis, iya! Gitu!

Dan… meskipun jumlah fee nya tuh nggak seberapa, tapi itu berharga banget, BANGET! Kondisi ekonomi seseorang beda-beda, 10 ribu pun, bagi orang yang nggak punya duit sama sekali, itu banyak, dan berarti dan berharga banget,

Jadi tolong masalah tepat waktu ngirim fee, mbokya jangan separah itulah, aku pun kerja kirim kerjaan ya ngusahain ngirim tepat waktu, kalau pun telat paling sehari aja, la tapi giliran fee SELALU Telat! Parah banget lagi telatnya,

Mohon maaf, karena hal itu, aku sebagai buruh jadi kurang respek sama si bos yang terhormat, jujurly agak males… hm.. ya udah gitu aja sih,

Di dunia kerja tu hal-hal sepele nggak bisa dipandang sepele, hal kecilpun akan memiliki dampak besar yang tak terbayangkan, hm..

Sekian! Terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rabu, 11 Januari 2023

SEBUAH PELAJARAN

21.38 0 Comments

 INGAT!

Jangan sembarangan nyantolkan harapan-harapan di sembarang tempat

Jangan kePEDEAN kalau belum valid! BIASA WAE

Segera ambil langkah berbalik 360 derajat, ke belakang dan berjalan perlahan, tetap fokus, jangan sampai ujuk-ujuk oleng dan jungkel dan, dan, dan,

Sabtu, 29 Oktober 2022

I am Sorry Stranger

19.42 0 Comments

 


I am Sorry Stranger

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Suatu hari seseorang mengirimkan pesan singkat memanggil namaku melalui Twitter. Dia memanggil namaku seakan-akan kita sudah pernah bertemu dan berteman sebelumnya. Padahal tidak.

Dia orang asing yang benar-benar tak pernah kukenal sebelumnya. Sangat abstrak, tidak ada informasi yang berarti kecuali 3 hal. Dia hanya melakukan retweet di Twitter pribadinya tanpa pernah membuat cuitan tentang dirinya sendiri.

Pertama, dia meretweet informasi seputar bola, sekitar 90 persen kurasa, semuanya tentang bola. Dari itu, jelas orang asing itu penggemar bola.

Kedua, biodata Twitternya menyebut sebuah merek ‘Eiger’ dan foto profilnya hanya menampakkan bagian badan saja, full badan dalam tampilan lingkaran foto profil. Dia memakai jaket dan tas khas laki-laki pendaki. Dari itu aku menyimpulkan, kemungkinan besar dia suka mendaki.

Ketiga, nama akun Twitter miliknya adalah sebuah nama puncak gunung di Swiss. Itu semakin menguatkan bahwa orang asing itu memang suka mendaki.

Aku yang cepat kepo tentang orang asing di media sosial itu secara otomatis langsung melakukan pencarian di Google. Sedapat-dapatnya berbekal dari nama akun Twitternya saja.

Tentu saja, aku buntu tanpa hasil apapun!

Percakapan dalam pesan dadakan itu pun dimulai, but! Kesan pertama sejujurnya sudah membuatku jengkel. Bagaimana tidak, dia sebagai orang asing main tanya-tanya aja ini itu tanpa memperkenalkan diri dulu.

Ibaratnya tamu, dia langsung main nyelonong aja ke dalam rumah tanpa ketok pintu atau bilang permisi. Hm…

Bahkan, aku sampai nanya ‘siapa namanya?’ sampai tiga kali (dah masuk itungan sunnah rosul nggak tuh). Setiap ditanya namanya siapa malah balik nanya dengan pertanyaan dia. Setelah 3 kali kutanya, baru dia jawab nama aslinya yang sama sekali gak nyaut dengan nama akun Twitternya.

Dia kemudian pakai metode sat set di zaman yang emang serba sat set sekarang ini, si dia pun minta pengen ketemu. Yah.. aku yang dasar agak sembrono main ‘iya, iya aja’ pas diajak ketemuan. Yah… itung-itung buat menantang diri sendiri gitu, soalnya nggak pernah ketemuan dengan orang asing cuma berdua (mikirku begitu).

Belum genap 24 jam, jiwa overthinking-ku baru bergejolak, aku mikir sampai ke mana-mana tentang orang asing itu, dan aku agak menyesal kenapa langsung jawab iya pas diajak ketemu. Iya kalau orang baik, kalau orang jahat gimana? Apalagi aku cuma tahu namanya doang, selebihnya kagak ngarti!

Ya bukannya suudzon, cuma di zaman yang agak edan begini kan ya perlu hati-hati dan waspada dalam segala situasi dan kondisi. Sampek kepikiran, apa pas ketemuan nanti aku bawa pisau dapur aja? Aku sembunyiin di tas, buat jaga-jaga kalau ada sesuatu (ehe, maap saya korban pilem).

Setelah berpikir sampai agak pusing, aku memutuskan untuk tanya-tanya lagi ke orang asing ini. Apa alasan dia mengajak aku kenalan? Alamat dia di mana? Tanggal lahir berapa?

Dari situ, semangatku untuk kepo tentang orang asing itu dan agak pengen ketemu langsung ambyar. Usia dia ternyata agak jauh. Dia nyarinya juga yang serius pengen langsung ke jenjang sono tuh!

Setelah tau gitu, (mohon map) sejujurnya ya aku pilih mundur saja. Kayaknya jaraknya terlalu jauh dan takut gak nyambung pemikirannya. Lagian secara itungan weton juga kurang pas (ahahahaha).

Setelah itu, dia masih sempet ngajak ketemuan lagi, beberapa kali. Nanya alasan kenapa aku nolak? Ya gimana ya, kalau jadi ketemu, takutnya ntar aku kesulitan buat mundur, nggak enak bilang tidak, sebagai orang yang sungkanan, menyiksa dan susah banget buat bilang ‘TIDAK’! Hadeh….

Ya sudah, setelah aku menolak secara halus dan meminta maaf, tiba-tiba dia gone begitu saja! Coba tebak, dia memblokir akunku dong… (jujur agak kaget sih) tapi ya udahlah, beban pikiranku berkurang…

Dari itu, aku pengen ngasih sedikit saran tapi keburu diblokir, kenapa sih masnya?

Pertama. Kalau kenalan mboknya sebut namanya siapa dulu, baru permisi mau kenalan. La ini ujuk-ujuk ngirim pesan nggak jelas siapa, ya bingung lah, Anda siapa? Tahu-tahu dah nanya ini itu.

Kedua. Kalau ditanya A ya dijawab A. Bukan malah ditanya A malah balik tanya B, itu gimana konsep percakapannya?

Ketiga. Masih soal identitas. Udah tau dunia maya/media sosial itu rawan tipu-tipu, nyata apa nggak itu perlu dibuktikan. La masnya malah tampil dengan akun abstrak begitu. Ini yang diajak kenalan ya bingung dong. Ini akun beneran apa akun bot? Atau akun milik oknum siapa… gitu, kan takut… apalagi baru ngetik satu, dua kalimat langsung ngajak ketemuan, hayooo…

Ya, kalau niat dari awal pengen kenalan, ya harusnya akun medsos yang ditampilkan ditata, didesain sedemikian rupa sejelas-jelasnya, biar yang diajak kenalan itu ngerti. Ngelamar kerja aja kudu pake CV yang JELAS dengan desain menarik, apalagi mau ngelamar anak orang? Tolong ya… (terima kasih)

Keempat (terakhir). Tentang Tindakan memblokir saat yang diajak kenalan nggak mau. Menurutku ini agak gimana…. gitu. Kesannya kayak tidak menerima dengan penolakan itu. Menurutku sih nggak perlu sampai memblokir, apalagi orang yang nolak juga pakai kata-kata yang masih sopan. Gimana ya, ya gitulah, agak disayangkan aja Tindakan pemblokiran ini. Tapi ya hak dia, suka-suka dia, monggo…

Ya… mungkin itu memang cara dia buat segera move on, atau mungkin merasa kecewa lantas memblokir saja biar kecewanya nggak berlarut-larut?

I don’t know sikapku dalam tulisan ini kayaknya masih salah ya, tapi itu pendapatku

Sekian terima kasih…

Salam coret!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

😊

Kamis, 06 Oktober 2022

Tutorial Dapat Tiket Go Show yang Murah, Tapi Apes! Malah Ketinggalan Kereta

11.33 0 Comments


Tutorial Dapat Tiket Go Show yang Murah, Tapi Apes! Malah Ketinggalan Kereta

Bismillahirrahmanirrahim…

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pengalaman cukup menyedihkan dan disesalkan, dan getuni ini terjadi pada Rabu, 5 Oktober 2022 di Stasiun Jombang, Jawa Timur.

Sore sekitar jam 3, aku masih di rumah temanku, menunggu hujan reda. Rencananya, aku akan berangkat ke stasiun pukul 15.30 WIB diantar temanku.

Sebelumnya, aku telah memeriksa di Google Map kalau perjalanan dari rumah temenku ke stasiun itu sekitar 30 menitan lebih dikit.

Tapi… di sore itu, saat hujan sudah reda, dan waktu menunjukkan pukul 15.30, aku masih bercanda sebentar dengan temanku dan masih mau bersiap-siap untuk berangkat.

Akhirnya, sekitar jam 4 kurang 10 menit, aku berangkat ke stasiun diantar temenku.

Entah kenapa, saat itu, aku merasa tenang dan optimis, dan yakin bahwa perjalananku menuju stasiun baik-baik saja tanpa halangan suatu apapun.

Tapi…….. ternyata oh ternyata…

Saat 5 menit sebelum sampai ke stasiun, dan dalam kondisi yang diguyur hujan cukup deras, aku mulai merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

Dan benar saja, spontan aku mengecek lagi gambar screenshoot tiket digital di hp, dan ternyata… jadwal berangkat kereta adalah 16.24!

Sebelumnya, aku ngira kereta baru berangkat 16.30! Argggh! Dasar ceroboh!

Di tengah perjalanan itu, entah mengapa aku yang begitu polos memaksa untuk positif thinking, masih merasa agak tenang dan santuy dan optimis bahwa kereta akan berangkat telat, alias nungguin aku sampai di stasiun dulu.

Jujurly entah mengapa aku kayak berharap banget takdir akan dengan mudahnya berpihak padaku, “paling keretanya telat, tenang… tenang…” pikirku dalam hati.

How stupid am I??????!!!!!!!

Enak aje lu, emang itu kereta punya mbahmu apa, PD banget jadwal kereta bakalan mundur buat nungguin dirimu yang telat!!!!

Akhirnya, setelah sampai di stasiun pukul 16.27, aku langsung say thanks to ma friend dan segera masuk buat cek tiket, dan…. Pak Satpam yang sedang jaga auto bilang, “Sancaka sudah berangkat, jam berapa ini? Coba cek tiketnya!” kata Pak Satpam tanpa ampun di depanku yang sedang gelisah.

“Loh sudah berangkat Pak?” kataku sempat agak ngeyel.

Dengar omongan itu, aku langsung lari keluar stasiun dan nemui temenku yang masih belum beranjak, sambil kebingungan, kaget, dan cemas, aku bilang kalau kereta sudah berangkat, “Aku ketinggalan kereta!”

Aku pun bingung, langsung mikir ya udah pesen tiket lagi, yang go show biar tetep dapet murah! Aku kepikiran mau pesen lewat aplikasi KAI Access di hp.

Tapi baru inget kalau hpku nggak bisa online! AAAAAAAAA! Temenku yang masih nungguin juga ikutan bingung gara-gara dia gak bawa hp buat bantuin ngasih hotspot wifi.

Untungnya aku langsung kepikiran buat pesen tiket go show di loket secara offline! (ya iyalah!)

Akhirnya aku lari lagi menuju loket buat beli tiket sebelum keburu habis, alhamdulillah-nya masih ada! Hm….

Setelah dapat tiket, aku langsung lari lagi bilang ke temenku. Habis itu aku bilang lagi makasih dan temenku pun pulang.

Aku pun masuk lagi ke ruang tunggu dan harus nunggu 2 jam buat jadwal keberangkatanku yang baru.

Sejujurnya, aku sedih karena kehilangan 50k, bukan soal nominalnya, tapi manfaatnya! Mending uang itu tak sedekahin ke temen aja daripada ke KAI. Tapi ya udahlah ya, sebelum aku kehilangan tiket alias 50k itu, sebenernya Allah dah ngasih gantinya lebih dari itu.

Kejadian kayak gini bikin aku mikir… mungkin aku lagi diingatkan buat sedekah lebih ke orang lain…

Matur suwun Gusti…

Oiya aku kasih tahu beberapa perbedaan antara kereta ekonomi sama kereta eksekutif ya. Ini aku sebutin beberapa fasilitas yang ada di kereta eksekutif sejauh pengamatanku.

1. TV

2. Lampu tidur

3. Meja

4. Tempat duduk empuk nyaman

5. Tempat duduk tidak hadap-hadapan

6. Tempat kaki

7. Cantolan di atas

8. Ada semacam korden tapi bukan, intinya ada penutup jendela

9. CCTV

10. Prami dan Prama-nya lebih cakep (ehe, ya gimana ya, dari pakaian sih kayak lebih oke dan rapi gitu, super rapi malah)

11. Suasana lebih tenang (ini sebenernya nggak juga sih, lah gimana? Ahaha tergantung sih intinya)

12. Ada penyimpanan di belakang tempat duduk

13. Pemberhentian di setiap stasiun sangat cepat, kurang dari 2 menit

14. Durasi lebih cepat

Sekian, terima kasih… :’)

Salam Coret!

Kapan-kapan kalau mau main bolang ke mana.. gitu, nyari Go Show lagi deh kalau ada :)

Rabu, 05 Oktober 2022

Mau Kontrol di RSUD Dr Hardjono Gimana Caranya?

11.06 0 Comments


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wokey langsung aja ya, bahas topik sesuai di judul

Jadi buat kalian khususnya warga Kabupaten Ponorogo Kota Reyog Tercinta, ehe, yang masih bingung gimana sih alur pas mau kontrol kesehatan di RSUD Dr Hardjono? Nih dibahas ntar lagi

Pasien BPJS

Jadi kalau kalian pasien BPJS/KIS, kalian wajib nyiapin kartu BPJS/KIS untuk dibawa pas mau kontrol ke RS.

Selain itu kalian juga wajib bawa surat rujukan. Nah, surat rujukan dapat dari mana? Dari puskesmas yang sesuai atau biasanya tertera di kartu BPJS/KIS.

Nah, kalian datang tuh ke puskesmas yang sesuai untuk minta surat rujukan untuk kepentingan kontrol di Poliklinik bidang apa? Di RS mana?

Pas minta surat rujukan kalian bawa surat RS yang menjelaskan penyakit yang diderita pasien.

FYI. Surat rujukan hanya berlaku sementara sekitar 3 bulan saja, apabila masa berlaku sudah habis, kalian bisa memperbarui atau minta surat rujukan yang baru ke puskesmas dengan alur yang sama.

Bawa kartu BPJS/KIS, Kartu Rumah Sakit (kalau belum punya bisa dibuatkan langsung di RS), dan surat rujukan, selanjutnya ambil antrean di tempat pendaftaran di bagian depan paling utara RS.

Kalian akan menunggu sesuai nomor antrean, pas kepanggil tinggal nyerahin berkas-berkas dan bilang mau berobat ke Poliklinik (Poli) apa?

Kalau sudah didaftarkan, semua berkas akan dikembalikan dan kalian akan dapat selembar kertas kecil persegi panjang untuk nomor antrean berobat ke poli.

Setelah itu, dari tempat pendaftaran, kalian jalan ke kiri sedikit lalu ke selatan masuk ke dalam rumah sakit yang mana di kanan kiri ada banyak ruangan untuk berbagai poli.

Kalian langsung saja jalan ke poli yang dituju, masuk ke ruang poli untuk ngasih kertas antrean yang kalian dapat dari tempat pendaftaran tadi, habis itu kalian keluar lagi nunggu nama dipanggil.

Kalau nama kepanggil, selamat! Anda mendapatkan doorprize! BUKAN!!! Ya berarti kalian akan masuk ke poli dan mendapatkan pengobatan dari dokter.

Kalau sudah berobat, kadang kalian akan dikasih resep obat yang bisa diantrekan di apotek RS, lokasinya dari poli tadi, itu lurus mentok ke selatan. Nah di situlah apoteknya.

Resep bisa langsung kalian antrekan, ditaruh di kranjang kecil. Selanjutnya, tunggu nama kalian dipanggil.

Kalau sudah kepanggil, kalian segera datang ke sumber suara sambil menunjukkan kartu RS atau BPJS/KIS untuk mengambil obat.

FYI. Kadang di RS obat tidak tersedia jadi kalian bisa beli sendiri di apotek luar RS, atau bisa juga setelah diberi resep oleh dokter kalian bisa langsung pulang beli sendiri obatnya di apotek luar, bukan diantrekan di apotek RS.

FYI lagi. Setiap kalian kontrol, kalian juga harus daftar lagi, alurnya persis seperti yang sudah tak jelaskan di atas.

Begitulah kisah cara berobat ke RS, eh cara kontrol deng…. wkwk

Sekian, terima kasih

Semoga bernanfaat, :)

Rabu, 15 Juni 2022

NGELAMAR KERJA POSISI DESAIN CETAK (DITANYAI APA AJA?)

10.28 0 Comments

NGELAMAR KERJA POSISI DESAIN CETAK (DITANYAI APA AJA?)

 

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Halo... seperti di judul, tulisan ini akan menceritakan pengalamanku ketika melamar kerja di posisi 'Desain Cetak'.

 

Ya, sebenarnya, di dalam lubuk hati yang paling dalam, aku masih amat sangat nyaman bekerja sebagai 'Content Writer' di PortalJember.com, tapi... karena saat ini aku merasa kondisiku sedang kepepet, maka keinginanku untuk melamar di pekerjaan lain tergugah secara dadakan.

 

Kalau dipikir-pikir, memang benar dan nyata adanya bahwa pekerjaanku sebagai content writer masih menyisakan waktu yang cukup luang, sehingga akan lebih produktif dan menambah cuan jika aku memanfaatkan waktu luang itu untuk mengerjakan hal lain bukan?

 

Oleh karena itu, aku segera bersemangat mencari LOWONGAN KERJA melalui media sosial Instagram. Aku langsung ngetik di kolom pencarian Instagram, 'Info Loker Ponorogo', yang memang sebelumnya jadi langganan buatku nyari info lowongan kerja alias loker di sekitar Kabupaten Ponorogo.

 

Yup! Alhamdulillah langsung ketemu, langsung cocok, dan langsung pengen cepet-cepet ngasihkan amplop coklat besar berisi surat lamaran kerja, CV, foto, dan yang lainnya.

 

LOKER yang langsung cocok itu adalah di Galeri Lotuska deket rumah untuk posisi Desain Cetak.

 

FYI. Galeri Lotuska itu kayak tempat yang ngurusi jasa percetakaan undangan pernikahan, hantaran, souvenir, dan sejenisnya.

 

FYI juga, aku suka gambar dan desain, jadi, loker untuk posisi Desain Cetak bagiku sangat cocok denganku, gass lah buat daftar!

 

Tapi, tapi, pas aku mau otw ngasih amplop gede lamaran ke Galeri Lotuska, hatiku kembali bergejolak, wkwk. Zona nyaman terasa kayak narik kedua kakiku terus teriak-teriak sambil merengek, 'jangan pergi... batal aja ngelamarnya, nggak usah nyari kerja lagi'. Begitulah kiranya rasa mager sekaligus ragu-ragu yang menggodaku buat batalin apply loker di Galeri Lotuska.

 

But, karena aku memang lagi butuh duit lebih dan pengen banget ngerasain, gimana sih serunya ngelamar kerja, diinterview HRD, dan deg degan nunggu pengumuman keterima kerja? Akhirnya aku budal juga, sore sekitar setengah lima aku berangkat ngasihkan surat lamaran di Galeri Lotuska.

 

FYI. Sebelum ini, aku bener-bener sama sekali belum pernah ngerasain gimana apply surat lamaran kerja, jadi sebenernya, dibanding kepengen nyari duitnya atau semata-mata keterima kerja terus nyari gaji, aku justru lebih antusias dan super penasaran gimana sensasi ngelamar kerja, itu doang wkwk

 

PENGUMUMAN WAWANCARA

 

Sekitar 3 hari kemudian aku mendapatkan pesan WhatsApp dari entah admin/pemilik/HRD/Pimpinan/apalah dari Galeri Lotuska sana. Intinya, aku kepanggil buat interview hari Selasa pukul 10.00 WIB pagi.

 

Mendapat pesan itu, aku seneng sekaligus deg degan, sudah overthinking duluan mikirin kira-kira apa aja yang ditanyakan pas wawancara kerja itu?

 

Tapi, begitu tahu jadwal interview jam 10 pagi, aku buru-buru membalas dengan meminta maaf dan minta izin buat ganti jadwal. Soalnya jam segitu aku masih ada keperluan yang penting banget dan tidak bisa ditinggal.

 

Oke, untungnya, pihak Galeri Lotuska baik banget dan malah nanya aku bisa interview jam berapa?

 

Dan aku dengan polosnya kayak langsung nentukan jam sendiri, 'saya setelah dhuhur jam 1 bisa mbak'. Begitu kiranya pesan balasanku.

 

Sedetik kemudian, aku kepikiran lagi, eh! Kok malah aku yang nentui jadwal sih? OMG! Kayak kurang sopan gitu, wkwk (jangan dicontoh!)

 

Seharusnya, 'kalau habis dhuhur kira-kira bagaimana mbak?'. Begitu sodara sodari... hm..

 

Ya dah, untungnya, pas aku bales begitu, sekali lagi, si pihak Galeri Lotuskanya baik banget dan menyetujui jadwal yang aku tentuin sendiri wkwk hadeh...

 

But, pada hari H, hari Selasa, pagi menjelang siang, la kok urusanku ternyata molor dan belum selesai. Tidakkk!!!

 

Akhirnya dengan terpaksa, mau tidak mau, aku ngirim pesan WA lagi ke pihak Galeri Lotuska buat minta maaf dan jelasin semuanya, dan minta izin ganti jadwal interview lagi, haduh duh duh....

 

Dan lagi, lagi, si pihak Lotuska kayak iyain aja pesanku dan nanya lagi aku bisanya jam berapa? Terus aku bales lagi, kira-kira begini, 'kalau setelah Ashar kira-kira gimana mbak?'

 

Pihak Lotuska bales singkat, 'nggak bisa masih di luar'.

 

Baca balesan itu aku langsung pasrah aja wkwk. Aku mikir, kayaknya ini si mbaknya udah gedek dan sebel banget dengan diriku ini.

 

Bayangin aja, aku statusnya masih pelamar kerja tapi kayak nggak sopan dan nggak tahu diri banget, nentuin jam interview kayak seenaknya sendiri, woy! Anda siapa?! Wkwk

 

La tapi mau gimana lagi, kenyataannya memang waktu itu nggak terduga banget bisa molor gitu urusannya dan bikin jadwal interview ku berantakan.

 

But, finally, si mbak Lotuska nya bales pesanku lagi, ngasih tahu kalau aku disuruh ke tempat Lotuska sana jam 5 sore.

 

Waduh! Aku yang sebelumnya kayak ya udah pasrah aja, nggak jadi interview nggak apa-apa, fix nggak keterima nggak apa-apa, malah aku pengen mundur aja bisa nggak? Soalnya dah malu gara-gara jadwal interview yang ganti-ganti terus, eh tapi tetep dipanggil juga, ya udah malu nggak malu budal aja dah... bodo amat!

 

INTERVIEW

 

Dengan pakaian kemeja hitam, jilbab hitam, masker hitam, dan celana cream, aku budal memantapkan diri untuk interview.

 

Aku sampai di toko dan langsung duduk di bagian depan toko Galeri Lotuska. Di situ aku duduk berhadapan dengan entah mungkin pemiliknya kali ya, mas-mas masih muda gitu, entah sudah nikah atau belum tapi kalau belum nikah kayaknya masih pantes-pantes aja, wkwk

 

Oke, duduk nih, amplop coklat besar milikku langsung isinya dikeluarin semua dan masnya itu baca CV ku. Sambil otw tanya-tanya tentang diriku ini.

 

Nanya lumayan banyak, kayak alamat rumah, jumlah anggota keluarga, anak keberapa, saudaranya berapa, lulusan apa, pernah kerja di mana sebelumnya, punya kemampuan apa aja? Kira-kira begitu.

Dan stupid-nya diriku, aku nggak buka masker sama sekali mulai awal interview sampai selesai, sampai pulang! Duh, kesannya nggak sopan soalnya si masnya nggak pake masker (iya aku tahu!), la gimana, aku baru nyadar pas di tengah interview keinget belum copot masker, tapi aku ngerasa nggak PD kalau copot masker, akhirnya, ya udah lah, bodo amat aku pake terus, wkwk

 

Dan… FYI, yang dibutuhin masnya di Galeri Lotuska sebenarnya yang lulusan SMA gitu, akhirnya ya udah aku cuma ngasih fotokopi ijazah lulusan SMA aja, ijazahku sarjana tidak aku ikutkan, di CV juga, aku cuma jelasin sampai lulusan SMA aja. La gimana aku pengen nyesuaikan kriteria yang dimau pihak Lotuska, takutnya kalau aku tetep nyantumin lulus sarjana, ntar malah ngerasa ketinggian dan nggak keterima, wkwk (walaupun akhirnya mau aku nyantumin lulusan SMA doang juga sama aja nggak keterima, wkwk)

 

Nah, pas ditanya lulusan apa dan pernah kerja atau nggak oleh masnya, aku dengan polosnya jawab lulusan sarjana dan sekarang emang masih kerja di tempat lain, hadeh… padahal kan harusnya aku bilang aja iya lulusan SMA dan belum pernah kerja!!!

 

Tapi la gimana, kalau aku bohong ntar malah ruwet di belakang tambah susah dong?! Ya nggak?!

 

Dan… si masnya malah kepo tentang kerjaanku yang sekarang dong, kayak si masnya antusias gitu dengan kerjaanku sebagai content writer. Kayak, tanya-tanya kerjanya gimana, dapat gaji berapa, terus sehari nulis berapa artikel, gitu! Dan masnya malah agak heran dengan kerjaan itu, wkwk

 

Pas interview aku juga sempet tanya-tanya sedikit, kayak posisi desain cetak itu kerjanya ngapain aja dan jam kerjanya gimana?

 

Dan…. Ternyata, desain cetak kerjanya ya mendesain dan juga mencetak desain yang sudah dibuat, dan kerjanya itu full dari mulai pagi jam 8 sampai sore jam 5 baru pulang, (waduh! batinku dalam hati)

 

Pas dijelasin gitu sama masnya, aku langsung ragu-ragu, kayaknya aku nggak bisa deh, aku kepikiran gimana nanti nasib nulisku? Ntar kalau ada rapat zoom dadakan juga, gimana membagi waktunya coba?

 

Dan… si masnya juga paham juga sebenarnya, posisiku gimana dan perasaanku waktu itu gimana, masnya kayak ragu-ragu juga mau nerima aku kerja di sana. Sebenernya, masnya ngerasa diriku ini lumayan cocok kalau direkrut kerja di sana, tapi karena memang aku ternyata ada kerjaan lain, nulis itu tadi, akhirnya pupus sudah, wkwk

 

Tapi aku enjoy aja pas interview, la gimana, masnya masih muda, pas ditanya-tanya malah nggak tegang, justru kayak ngobrol sama temen sendiri, mau ketawa ngakak juga enjoy saja, wkwk

 

Dan… di akhir interview itu, akhirnya masnya bilang, ‘ya udah interview ini sebagai bahan pertimbangan, nanti akan diberitahu kabar selanjutnya’. Begitu.

 

Ya udah akhirnya aku segera pamit dan pulang deh, wkwk jujurly seru sih ini, but ya, btw ini memang bukan perusahaan yang gede banget gitu, jadi interview kayak terkesan masih santuy dan tidak menegangkan, tapi aku tetep menikmati, ehehehe

 

Ya udah, gitu aja sih, pengalaman interviewnya, lumayan lah, lumayan seru! XD

 

Terima kasih, semoga bermanfaat

Salam Coret!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

BTW, jangan-jangan yang ngechat kabar-kabar jadwal interview masnya itu, kok malah tak panggil mbak terus-terusan ya? Wkwk baru sadar pas selesai interview nyampek rumah

Hm.. ya udah lah ya